Tagarsurabaya.com – Kasus penembakan yang terjadi di rumah Irjen Ferdy Sambo hingga menewaskan Brigadir J mulai menemui titik terang.

Tim khusus bentukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menemukan bukti CCTV yang disebut dapat mengungkapkan kasus tersebut.

Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan CCTV tersebut dinilai dapat menggambarkan konstruksi kasus dugaan pembunuhan berencana Brigadir J secara menyeluruh. Bukti-bukti CCTV tersebut saat ini sedang diperiksa oleh tim khusus di laboratorium digital foreksik.

“Tim ini bekerja maksimal, kami sudah menemukan CCTV yang bisa mengungkap secara jelas tentang konstruksi kasus ini. CCTV ini sedang didalami tim khusus,” ujarnya dalam konferensi pers, Rabu (20/7).

Foto: Tribun medan (21/7)

CCTV Jadi Bukti

Dalam kasus ini permintaan membuka CCTV datang dari keluarga Brigadir J. Keluarga meminta polisi membuka rekaman CCTV di kawasan kompleks di luar rumah Sambo dan CCTV yang ada di dalam rumah Sambo.

Dedi sendiri belum merinci CCTV di lokasi apa yang berhasil ditemukan polisi. Namun ia berjanji hasil analisis terhadap rekaman CCTV tersebut akan diungkap setelah proses penyidikan yang dilakukan tim khusus rampung.

“Nanti akan dibuka apabila seluruh rangkaian proses penyidikan yang dilakukan tim khusus sudah selesai. Biar tidak sepotong-potong, kami akan menyampaikan secara komprehensif,” katanya.

Tanggapan Direktur Tindak Pidana Umum

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi mengatakan ada sejumlah barang bukti CCTV yang ditemukan.

Menurutnya, saat ini CCTV tersebut tengah disinkronisasi agar dapat memberikan gambaran kasus itu secara utuh dan komprehensif.

“Penyidik memperoleh dari beberapa sumber, ada beberapa hal yang harus disinkronisasi-sinkronisasi, kaliberasi waktu,” tuturnya.

“Jadi bukan berdasarkan apa maunya penyidik, tapi berdasarkan data daripada CCTV itu sendiri,” tambahnya.

Dikutip dari CNNIndonesia, Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto mengatakan decoder CCTV di rumah Irjen Ferdy Sambo yang rusak sehingga tak ada gambar yang terambil saat peristiwa penembakan dua polisi tersebut.

“(CCTV) yang ada di rumah itu, decoder-nya (yang rusak), saya belum menghitung (jumlah CCTV tak berfungsi),” kata Budhi kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (12/7).

Saat ini, Mabes Polri telah menonaktifkan Ferdy Sambo dari jabatannya sebagai Kadiv Propam Polri. Kapolri mengatakan penonaktifan Sambo agar penyidikan kasus penembakan Brigadir J terlaksana dengan baik dan menghindari berbagai spekulasi publik.
Mabes Polri juga menonaktifkan Kepala Biro Paminal Divisi Propam, Brigjen Hendra Kurniawan serta Kapolres Jaksel Kombes Budhi Herdi.

“Untuk menjaga independensi, transparansi dan akuntabel, pada malam hari ini Pak Kapolri memutuskan untuk menonaktifkan dua orang. Menonaktifkan Karo Paminal Brigjen Hendra Kurniawan, kedua dinonaktifkan adalah Kapolres Jaksel, Kombes pol Budhi Herdi,” kata Dedi.

Dedi menjelaskan bahwa Polri akan terus menjaga independensi dan transparansi dalam mengusut kasus kematian Brigadir J.

“Timsus terus bekerja dalam rangka menjaga transparansi independensi, tim harus betul-betul jaga amanah itu sesuai dengan Bapak Kapolri agar pembuktian secara ilmiah adalah keharusan,” kata Dedi.

Diketahui, Brigjen Hendra Kurniawan disebut-sebut sebagai orang yang melarang keluarga Brigadir J melihat jenazah. Hal itu disampaikan Kuasa Hukum Brigadir J, Johnson Pandjaitan.

Menurut Johnson, Hendra Kurniawan mengirim jenazah Brigadir J serta mengintimidasi keluarga dengan melarang mereka membuka peti.

Sementara itu Pemeriksa Utama Divpropam Polri Kombes Leonardo Simatupang mengklaim dirinya yang mengantarkan jenazah Brigadir J kepada pihak keluarga.

Dia menyebut Brigjen Hendra Kurniawan tidak ada saat proses penyerahan jenazah dilakukan kepada pihak keluarga.

Brigadir J disebutkan tewas dalam insiden saling tembak dengan Bharada E di rumah Irjen Ferdy Sambo di Komplek Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7). Namun, peristiwa itu baru diungkap pada Senin (11/7).

Polisi mengatakan Brigadir J mengeluarkan total tujuh tembakan, yang kemudian dibalas lima kali oleh Bharada E. Tidak ada peluru yang mengenai Bharada E. Sementara tembakan Bharada E mengenai Brigadir J hingga tewas.

By fey

One thought on “Ungkap Kasus Penembakan Brigadir J, Bukti CCTV Ditemukan”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *