Tagarsurabaya.com – Buntut insiden pemukulan sopir truk oleh oknum anggota Paspampres di Perempatan Giri Mulyo, Manahan, Solo, membuat Wali Kota Gibran Rakabuming Raka tersulut emosi ketika pelaku bernama Hari Misbah meminta maaf secara terbuka lewat media massa atas peristiwa pemukulan yang terjadi pada Selasa (9/8) lalu.

Saat Hari Misbah hendak memberikan keterangan kepada awak media, Gibran yang datang dari belakang sontak mencopot masker dari anggota Paspampres itu hingga talinya putus dan melemparnya. Sosok pelaku pemukulan pun dapat terlihat jelas oleh publik. “Saya mengakui saya salah dan minta maaf atas kesalahan saya serta tidak akan mengulangi kesalahan saya,” ucapnya seperti tertayang dalam video YouTube Berita Surakarta di Twitter yang telah ditonton puluhan ribu kali, Jumat (12/8).

Dalam kelanjutan video berdurasi kurang lebih 2 menit itu, Hari Misbah memohon maaf kepada sopir truk yang ia pukul dan keluarganya karena perbuatannya yang “mungkin” menyakiti. Pernyataannya ditanggapi oleh warga Twitter yang ikut geram terhadap aksi tak beradab itu seperti yang dicuit akun @RisaHart,”yang mungkin menyakiti?? Ya sudah pasti menyakiti!! Geblek ah! Minta maaf tapi masih gengsi mengakui kesalahan,” imbuhnya.

Tentu saja kejadian yang memalukan ini mencoreng keluarga Presiden Jokowi dan Wali Kota Solo. Gibran tidak terima perlakuan Misbah kepada warganya. Apalagi, aksi pemukulan dipicu oleh kendaraan ditumpangi Misbah menerobos lampu merah. Pencopotan masker oknum anggota Paspampres tersebut menimbulkan pro dan kontra di kalangan warganet yang langsung direspon oleh Gibran. “Dia sudah memukuli warga saya,” seperti ditulis akun @gibran_tweet. Adapun pihak yang pro mengatakan,”Saya dukung mas wali. Lagian itu cuma dilepas masker, sementara dia (Misbah) sudah mukuli rakyat sipil,” kata @GunRomli.

Setelah meminta maaf, Misbah menjelaskan kronologi kejadian,”Di lampu merah saya maksain maju terus dari depan mobil udah nutup,” tandasnya yang ia juga mengaku saat itu sedang membawa mobil sendiri. Alasan klise pun terucap dari mulut Misbah bahwa dirinya khilaf. Meski demikian Gibran menilai hal itu tak cukup, menurutnya oknum baru meminta maaf setelah kejadian tersebut viral di media sosial. Misbah menyampaikan permohonan maaf usai mediasi dengan korban secara langsung di Balai Kota Solo setelah 3 hari dari kejadian.

Peristiwa pemukulan berawal saat mobil rental yang dikendarai Misbah betabrakan dengan sebuah truk yang kala itu melaju karena lampu lalu lintas sudah berwarna hijau. Kemudian terjadilah pemukulan yang dilakukan oleh oknum Paspampres itu. Selain truk mengalami kerusakan, SIM sopir truk itu juga disita.

Diketahui sang oknum bukanlah Paspampres yang setiap hari mengawal putra sulung Presiden RI Joko Widodo. Gibran tidak tahu menahu perihal siap yang dikawal sehari-hari oleh anggota Paspampres yang melakukan pemukulan itu.

By fey

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *