Tagarsurabaya.com – Sedan dimata anak muda memang menjadi salah satu mobil yang keren. Beberapa tahun belakangan, banyak anak muda mencari sedan tua dengan harga terjangkau. Salah satu pilihannya adalah Mercedes Benz C200 atau sering disebut dengan kode bodi W202. Mobil yang menjadi generasi pertama dari C-Class ini bisa dibilang masih memiliki desain yang keren. Walaupun usianya tak lagi muda.
Mercedes Benz W202 ini pertama kali diluncurkan pada 1993. Desainnya dibuat oleh Olivier Boulay pada 1989. Dan sejak saat itulah riset dan developmentnya mulai berjalan. Mobil ini memiliki dimensi panjang 4.505 mm, lebar 1.720 mm dan tinggi 1.425 mm. Jika dilihat secara dimensi, mobil ini punya ukuran yang compact. Nggak heran jika di era 1990-an mobil ini cukup jadi idaman remaja.
W202 sendiri menjadi mobil yang menggunakan kode bodi C-Class pertama untuk menggantikan W201 sebagai pendahulunya. Mesin yang ditawarkan pun terdiri dari beberapa macam. Yang terkecil memakai 1.800 cc, hingga terbesar yang masuk ke Indonesia menggunakan mesin 2.400 cc dengan konfigurasi V6. Diluar itu, ada juga beberapa model yang dimasukkan melalui jalur importir umum. Namun di Indonesia, Mercedes-Benz dengan kode C200 menjadi salah satu varian W202 yang banyak dimiliki orang.
Mesin Mercedes-Benz C200 W202
Pabrikan berlogo bintang ini juga menawarkan 2 pilihan mesin pada model C200. Yang pertama adalah mesin berkode M111 dengan kapasitas 1.998 cc, 4 silinder, injeksi, bertenaga 134 hp. Sedangkan mesin kedua juga masih memakai dari basis M111, hanya saja ditambahkan supercharger atau bahasa yang menempel adalah Kompressor. Mesin dengan Kompressor ini memakai kapasitas 1.998 cc, 4 silinder, injeksi, bertenaga 178 hp dan 189 hp.
Mengapa mesin ini cukup disukai di Indonesia? Karena mesin 2.000 cc dianggap memiliki power yang lebih dari cukup untuk kebutuhan sehari-hari di Indonesia. Dari sisi tenaga, Mercedes-Benz C200 W202 ini lebih baik dibandingkan dengan versi C180 yang merupakan tipe terbawah. Sedangkan dari sisi harga, varian C200 ini punya harga yang tak berbeda jauh dibanding C180. Tapi, harga untuk model di atasnya terlampau jauh.
Alasan ini juga yang mempengaruhi mengapa W202 dengan mesin 2.000 cc cukup banyak dijumpai di Indonesia. Konsumsi bbm mobil ini pun bisa dibilang cukup oke. Tidak terlalu boros, tapi tidak bisa dibilang irit juga. Angka rata-rata yang bisa dihasilkan dari mesin ini biasanya mencapai 1:8 km/liter. Inipun dengan catatan gaya berkendaranya cukup halus, dan mesin yang ada dalam kondisi sehat.
Harga Bekas Mercedes-Benz C200 W202
Pada beberapa kalimat di atas kami menyebutkan jika harga Mercedes-Benz C200 W202 ini cukup terjangkau untuk saat ini. Berdasarkan pengamatan yang kami lakukan, harga yang ditawarkan pun tergolong murah. Range harganya berkisar Rp30 jutaan sampai Rp130 jutaan tergantung tahun, tipe dan kondisi mobil itu sendiri.
Dengan harga tersebut, kamu sudah bisa mendapatkan mobil sedan Mercedes-Benz, walaupun usianya tak lagi muda. Tapi, kenyamanan dari mobil ini tak perlu diragukan lagi. Seperti ciri khas mobil Eropa pada umumnya, handling dan suspensi W202 terbilang cukup baik. Jika ingin yang lebih nyaman, kamu tentu bisa membeli Mercedes dengan kode bodi E. Karena tipe E-Class punya kenyamanan yang lebih baik dibanding tipe C.
Tips Membeli Mercedes-Benz C200 W202
Ada beberapa tips yang bisa digunakan sebelum membeli Mercedes-Benz C200 W202. Sebagian orang mengatakan jika membeli mobil ada harga ada rupa. Pepatah tersebut benar adanya, terlebih untuk membeli sebuah mobil bekas. Tips pertama yang harus kamu lakukan sebelum membeli W202 adalah pastikan eksterior dan interiornya masih utuh dan memakai parts original.
Karena komponen asli memiliki harga yang cukup lumayan menguras kantong. Hal ini hampir berlaku untuk membeli Mercedes-Benz tipe apapun. Pastikan kondisi interior dan eksteriornya masih dalam keadaan original. Jika terdapat penambahan, maka bisa ditanyakan kepada pemilik sebelumnya. Aksesoris tersebut merupakan parts yang memang dibuat oleh Mercedes-Benz atau bukan.
Gunakan VIN Number
Jika kamu merasa awam dan ingin membeli Mercedes-Benz, maka kamu bisa mengecek keaslian mobil tersebut lewat VIN Number. VIN merupakan Vehicle Identification Number yang terdapat pada kode bodi. Mercedes-Benz pun memiliki website agar orang bisa melakukan identifikasi pada mobil miliknya. Caranya pun gampang banget. Pemilik mobil hanya perlu memasukkan kode bodi yang biasanya paduan huruf dan angka ke sebuah website.
Kamu bisa memakai website www.lastvin.com atau www.datamb.com untuk melihat apakah mobil sudah mendapatkan modifikasi atau belum. Dari data tersebut nantinya akan keluar segala informasi yang ada pada mobil yang VIN numbernya dimasukkan tadi. Sebagai contoh, kamu ingin membeli W202 dan kamu bisa melakukan pengecekan terhadap unit yang kamu lihat ini.
Caranya dengan melihat kode bodi W202 yang terdapat di bagian bawah jok penumpang depan. Masukkan kode bodinya, nanti akan keluar semua data yang tertera pada mobil tersebut. Informasi tersebut meliputi tahun produksi, warna mobil, warna interior, bahan interior, fitur pada mobil, mesin yang digunakan, aksesoris yang digunakan, transmisi yang digunakan dan order location dari mobil tersebut. Gila, canggih dan keren ya!
Informasi dari Kode Bodi
Data tersebut pastinya bisa kamu gunakan untuk mengetahui kondisi W202 yang bakal kamu beli. Jadi, penjual bisa dipastikan bakal ketahuan kalau berbohong mengenai spesifikasi mobil tersebut. Biasanya penjual Mercedes-Benz sudah mengetahui hal ini.
Akan tetapi, dengan mengecek melalui VIN number ini kamu sudah bisa mempersiapkan diri agar tidak dibohongi penjual nakal. Karena saat ini banyak penjual nakal yang mengatasnamakan jika barang jualannya rare.
Misalnya, penjual mengatakan jika W202 yang dijual olehnya merupakan mobil dengan status Completely Built Up (CBU) bekas kedutaan. Untuk mengetahui benar atau tidaknya, kamu hanya perlu memasukkan kode bodi tersebut ke website yang sudah kami kasih tau di atas.
Jika benar ini adalah mobil CBU, maka status order locationnya dipastikan akan berasal dari luar Indonesia. Tapi jika ini adalah versi upgrade modifikasi, maka order locationnya berada di Indonesia.
Cukup gampang kan untuk melacak mobil Mercedes-Benz W202 ini? Secara kasat mata, kamu dapat melihat mobil berdasarkan VIN number yang ada pada setiap mobil. Sehingga ini meminimalisir kamu dibohongi oleh penjual nakal. Tapi ingat, gak semua pedagang nakal kok. Masih banyak pedagang mobil yang mengatakan jujur apa adanya dari mobil yang dijual. Intinya, pinter-pinter milih aja ya.
Pilih Transmisi Otomatis
Hal lain yang wajib kamu ketahui sebelum membeli Mercedes-Benz W202 adalah pilihlah transmisi otomatis. Biasanya, harga Mercedes-Benz tipe apapun produksi tahun berapapun akan lebih dicari dengan transmisi otomatis. Hal ini dikarenakan Mercedes-Benz memiliki kenyamanan yang luar biasa saat dikendarai. Bahkan ada juga pepatah yang mengatakan,’Naik Mercy ya Harus Matik Bukan Manual’.
Hal tersebut ada benarnya. Selain punya kenyamanan yang lebih baik dengan transmisi otomatis, harganya pun lebih stabil. Mercedes-Benz dengan transmisi otomatis bawaan pabrik akan memiliki nilai jual yang lebih baik dibanding transmisi manual. Bahkan terkadang perbedaan harga jual kembalinya bisa mencapai Rp5-15 jutaan antara transmisi manual dan otomatis.
Tetapi sebelum membeli W202 dengan transmisi otomatis, ada baiknya kamu menggunakan pengecekan VIN number seperti di atas. Tujuannya untuk memastikan transmisi otomatis pada mobil memang bawaan pabrik, alias dari lahir. Berbeda lagi dengan mobil yang memakai transmisi otomatis hasil pasangan. Alias mobil tersebut aslinya memakai transmisi manual, lalu diganti dengan transmisi otomatis.
Biasanya hal ini juga mempengaruhi kepada harga jual. Banyak orang yang mengincar Mercedes-Benz dengan transmisi otomatis bawaan pabrik. Selain lebih aman dipakainya, tentunya dalam surat-surat kendaraan pun informasinya juga lebih detail dan jelas. Dibanding mobil manual yang transmisinya diganti otomatis. Tapi semua balik lagi ke kamu yang mau membeli ya.
Periksa Bagian Mesin
Selain memperhatikan eksterior, interior dan transmisi, jangan lupakan memeriksa bagian mesin. Buat memeriksa bagian mesin ini, kamu bisa melakukan pengetesan dengan melakukan start. Usahakan starter mobil cukup 1 kali start saja alias ‘cekgreng’. Mobil yang susah dinyalakan biasanya memiliki banyak indikasi. Paling gampangnya sih, mesinnya sudah mulai bermasalah atau ada komponen yang rusak.
Setelah mesin menyala, lihat kondisi rpm. Kondisi rpm yang menandakan mesin sehat biasanya berada di angka 600-700 rpm. Lebih atau kurang dari angka tersebut, biasanya mesin sudah mulai mengalami masalah. Jangan lupa untuk cek injak pedal gas. Lihat responnya, apakah saat di gas brebet atau lancar. Coba transmisinya, apakah transmisinya masih halus atau sudah memiliki indikasi bunyi kasar atau jeduk.
Temperatur Mesin Tidak Boleh Tinggi
Setelah semua aspek dilihat, saat mencoba mobil yang mau dibeli jangan lupa mengecek kondisi temperaturnya. Salah satu penyakit mobil Eropa adalah pada temperature mesin yang sering panas. Mobil yang sehat, khususnya Mercedes-Benz biasanya memiliki angka temperature di 80-90 derajat. Jika lebih dari itu, bisa dipastikan ada komponen cooling system yang mulai bermasalah.
Sebenarnya bukan hal sulit untuk memperbaiki cooling system dari Mercedes-Benz W202. Komponen pendinginan mesin masih dapat dengan mudah dibeli. Bahkan masih banyak yang menjual komponen dalam keadaan baru. Misalnya, radiator, waterpump, thermostat, selang radiator, extra fan, dan visco masih bisa dibeli dalam keadaan baru.
Jangan Ada Kabel Jumper
Hal lain yang nggak kalah penting sebelum membeli Mercedes-Benz C200 W202 adalah pastikan di ruang mesin tidak ada kabel yang bersifat jumper-jumperan. Usahakan cari mobil dengan system kelistrikan yang masih bawaan pabrik. Mobil Eropa biasanya sangat anti dengan kabel-kabel jumper. Karena hal tersebut sangat berisiko kepada rusaknya elektrikal yang ada di mobil.
Biasanya banyak pemilik mobil yang mengakali kerusakan dengan melakukan jumper. Padahal, dalam memelihara Mercedes-Benz hal tersebut bisa dibilang cukup fatal. Jika rusak, kamu bisa mengganti relay atau komponen lain. Bukan melakukan jumper antara kabel satu dengan yang lain. Selain bisa memperburuk, jika korslet maka biaya yang harus dikeluarkan akan cukup mahal.