Tagarsurabaya.com – China alami resesi seks usai angka pertumbuhannya populasi di negara itu menurun. Presiden Xi Jinping menempuh berbagai cara demi meningkatkan populasi di negaranya.
Resesi Seks sendiri sempat dibahas oleh editor senior The Atlantic, Kate Julian, Pada 2018. Di sebuah artikel, Julian mensoroti berkurangnya kegiatan seks generasi muda di Amerika Serikat dan menyebutkan sebagai Resesi Seks
Beberapa fakta yag ada terkait Resesi Seks di China:Populasi Warga Terun Menurun
Angka kelahiran di China hanya menyentuh 7,52 kelahiran per 1.000 orang pada 2021. Angka tersebut lebih rendah dari tahun sebelumnya yang mencapai 8,52 kelahiran per 1.000 orang.
Angka kelahiran di tahun 2021 di sebut sebagai angka kelahiran terendah sejak tahun 1949.
Wanita di China Takut Punya Anak
Beberapa wanita di China dikabarkan takut untuk memiliki Anak.
Salah satu wanita milenial dari kota HangZhou mengatakan bahwa ia tak berencana punya anak.
Warga China lain pun juga tak ingin menambah anak lagi.
“Saya hidup dari bayaran demi bayaran, dan saya sangat mengandalkan orang tua saya. Properti tempat saya tinggal milik mereka, saya menyetir mobil ibu saya, dan saya masih tak bisa menabung uang,” tutur Ma.
“Kebijakan ini mungkin mengizinkan saya memiliki tiga anak, tetapi saya tak akan melakukannya, saya tak memiliki keinginan itu,” lanjutnya.