SURABAYA, Tagarsurabaya.com – Hari ini ribuan pengemudi ojek online tumpah ruah gelar aksi demonstrasi di berbagai titik di Kota Surabaya. Tuntutan utamanya adalah peningkatan harga tarif. Selama ini mereka merasa tarif yang ada masih terlalu murah.

Humas Front Driver Online Tolak Aplikator Nakal (Frontal) Jawa Timur Daniel Lukas Rongrong mengatakan, aksi tersebut diikuti para pengemudi ojek online dari berbagai daerah di Jawa Timur.

“Tak hanya driver dari surabaya, peserta aksi juga ada dari Gresik, Lamongan, Bangkalan, Sumenep, Sidoarjo, Jember, dan Banyuwangi,” Kata Daniel pada Rabu (24/8).

Titik pertama yang akan dipadati driver ojol adalah Kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Timur. Di jalan Ahmad Yani Surabaya rencana kumpulnya.

Setelah itu mereka berpindah ke kantor Diskominfo Jatim, dan akan berkonvoi ke arah Polda Jatim, di lanjut ke beberapa titik. Diantaranya kantor KPPU Kanwil IV Jatim, DPRD Jatim Polrestabes Surabaya, hingga akhirnya di Grahadi.

”Kami meminta maaf, jika aksi akan menimbulkan dampak kemacetan di rute-rute yang akan dilewati,” UjarDaniel.

Salah seorang penanggung jawab aksi Frontal Jatim Tito Achmad mengatakan, demonstrasi kali ini didasari atas kebijakan tarif yang dirasa memberatkan para pengemudi ojol. ”Kenyataannya, tarif bersih yang diterima rekan-rekan ojol saat ini hanya Rp 6.400, bahkan ada aplikasi baru yang menerapkan tarif di bawah itu,” ungkap Tito.

Dia menyebut, pengemudi ojol berharap ada penghapusan biaya layanan pemesanan tambahan yang diberlakukan aplikasi saat ini. Sebab, itu dirasa memberatkan pelanggan dan juga mitra.

”Kami juga ingin dilibatkan bersama pemerintah untuk merumuskan tarif dan aturan perjanjian kemitraan di Jatim,” ujar Tito.

Dia juga meminta DPRD Jatim dapat membuat peraturan daerah (Perda) tentang ojek online.

”Kami mendesak DPRD Jatim menginisiasi peraturan daerah (Perda) tentang ojek online untuk melindungi nasib puluhan ribu ojol di Jatim, dari permainan nakal para aplikator yang tidak patuh pada regulasi yang ada saat ini,” tutur Tito.

Sementara itu, penanggung jawab aksi Frontal lainnya, Herry Bimantara berharap pada saat mediasi, ada titik temu. Sehingga tuntutan-tuntutan dapat dipenuhi para stakeholder dan juga aplikator yang beroperasi saat ini.

”Kami menuntut penurunan potongan aplikasi menjadi maksimal 10 persen saja untuk semua aplikator, mengingat kondisi saat ini yang dirasa berat oleh rekan-rekan driver online,” ucap Herry.

By fey

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *