Tagarsurabaya.com – Skandal foto kontroversial kini kembali menyandung Perdana Menteri (PM) Finlandia Sanna Marin. Foto tersebut menghebohkan setelah muncul kurang dari sepekan setelah pemimpin wanita usia 36 tahun ini menuai kritikan usai video dirinya berpesta yang jadi viral.
Sanna Marin telah menyampaikan permohonan maaf kepada publik atas foto kontroversial yang beredar beberapa waktu lalu, dilansir dari detik.com (24/8).
Foto kontroversial yang beredar di media lokal Finlandia itu menunjuka 2 sosok wanita yang sedang bercumbu atau berciuman, sambil bertelanjang dada dan menutupi payudara mereka dengan papan bertuliskan ‘Finlandia’.
Dua wanita tersebut identitasnya tidak disebutkan secara jelas. Namun diketahui pertama kali muncul di akun TikTok milik mantan kontestan Miss Finlandia yang juga merupakan Influencer Social Media, yang tampak dalam foto itu.
Pernyataan Sanna Marin pada wartawan membenarkan bahwa foto kontroversial itu dijepret dikediaman resminya yang ada di Kesaranta, Setelah dirinya hadiri festival musik pada 8-10 Juli lalu.
“Saya pikir fotonya tidak pantas. Saya meminta maaf untuk itu. Foto semacam itu tidak seharusnya diambil,” kata Marin.
Bahwa pada saat itu Marin memiliki teman di kediamannya yang menghabiskan malam dan pergi ke sauna bersama.
Editorial pada surat kabar tersebar di Finlandia, menyebutkan Sanna Marin tampak tidak terkontrol dan lebih banyak foto maupun video dari kehidupan pribadinya yang bisa berakhir di ranah publik.
Pekan lalu, Sanna Marin menjadi pemberitaan utama di seluruh dunia ketika video yang viral menunjukkan dirinya sedang menari dan berpesta dengan teman-temannya dan para selebriti setempat. Beberapa pihak menafsirkan percakapan dalam video itu merujuk pada narkotika, yang kemudian memicu perdebatan di media sosial.
Sanna Marin sendiri membantah keras dirinya menggunakan narkoba. Dia bahkan melakukan tes narkoba pada Jumat (19/8) lalu untuk ‘menjernihkan kecurigaan’ karena kontroversi terus berkembang. Sampel urine Marin yang diuji menunjukkan dia negatif narkoba.