Tagarsurabaya.com – Dokter spesialis penyakit dalam subspesialis hematologi-onkologi (Kanker) dari Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof Zubairi Djoerban, ikut mengomentari terkait laporan kasus istri tertular HIV (human immunodeficiency virus) dari suami yang ‘jajan’ sembarangan.
Menurutnya, kasus HIV pada istri yang diakibatkan faktor tersebut memang kerap terjadi. Juga, suami yang ‘jajan’ sembarangan menjadi salah satu penularan terbanyak yang dilaporkan pada kasus HIV rumah tangga.
“Oh iya ibu rumah tangga, kasihan. Jadi banyak sekali ibu rumah tangga yang terinfeksi dari suaminya,” terang dia saat ditemui di Jakarta Pusat, Selasa (30/8/2022).
Meski demikian, kasus HIV ibu rumah tangga (IRT) tak hanya ditularkan dari hal tersebut. Tetapi juga bisa dari beberapa penularan lain, seperti keterbatasan ekonomi yang membuat IRT harus menjadi pekerja seks hingga penggunaan narkotika.
“Walaupun ada beberapa satu dua yang terinfeksi karena ada yg menggunakan narkotika. Ada juga karena masalah ekonomi itu menjadi pekerja seks. Namun sebagian besar terinfeksi dari suami,” sambungnya.
Di sisi lain, Prof Zubairi menekankan, infeksi HIV tak lantas menandakan hidup seseorang berakhir. Pasien bisa melakukan aktivitas seperti biasa dan tetap produktif asalkan rutin minum obat.
“Jadi intinya HIV AIDS bisa dikontrol, anda minum obat teratur maka anda tidak lagi sakit, yidak rawap inap, bisa menikah punya anak dan anaknya tidak tertular. HIV AIDS sekarang managable dan tata laksana dengan baik,” pungkas dia.
Sebelumnya, Ketua Sekretariat Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Bandung Sis Silvia Dewi melaporkan ratusan mahasiswa hingga ibu rumah tangga di Bandung terinfeksi HIV. Adapun laporan tersebut merupakan akumulasi data sejak 1991 hingga 2021, juga data yang dihimpun tergabung dalam pelaporan tes HIV di puskesmas, rumah sakit, hingga sejumlah klinik.
Dari total 5.800 warga Kota Bandung, sekitar 31 persen disumbang dari pekerja swasta, 15 persen dari wiraswasta, 11 persen dari ibu rumah tangga (IRT), dan 6 persen dari mahasiswa.
“Ada 12 ribu lebih yang tes HIV di Kota Bandung, dari 12 ribu tersebut, 5.800 nya adalah warga Kota Bandung, data itu merupakan akumulasi dari tahun 1991 sampai dengan tahun 2021,” tegas dia dalam program e-Life detikcom Jumat (26/8/2022).