Tagarsurabaya.com – Temuan jasad yang semula diduga laki-laki di Sungai Wonokromo, Kota Surabaya, Jumat (23/9/2022) pagi, telah dipastikan berjenis kelamin perempuan.
Hal tersebut disampaikan Kepala Sub Ops BPBD Kota Surabaya Arif Sunandar berdasarkan hasil proses evakuasi yang telah rampung dilakukan pihaknya dan Tim Rescue Dinas Pemadam Kebakaran & Penyelamatan (DPKP) Surabaya.
Jasad tersebut dipastikan berjenis kelamin perempuan.
Namun petugas tidak mendapati adanya benda bawaan korban yang merujuk pada profil identitas.
Hasil penyelidikan awal yang dilakukan bersama pihak kepolisian; Tim Inafis Polrestabes Surabaya, jasad wanita tersebut diperkirakan berusia 60 tahun, dengan tinggi badan sekitar 150 cm.
Kemudian, mengenakan kaus biru tua bermotif bintik putih dan bercelana hitam
Jasad tersebut tersangkut sampah dan tumbuhan liar permukaan sungai.
Keberadaannya diketahui sejumlah warga dan pengendara yang melintas di Jembatan Sawunggaling yang mengarah ke Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ).
“Pengendara melihat adanya jasad yang mengapung terbawa arus di tengah sungai. Tak lama, jasad tersebut tersangkut tanaman yang berada di atas permukaan air sungai,” ujar Kepala Sub Ops BPBD Kota Surabaya Arif Sunandar, Jumat (23/9/2022).
Pihak BPBD Kota Surabaya melakukan proses evakuasi terhadap jasad dengan menggunakan perahu karet.
Kemudian, pihak Tim Rescue DPKP Kota surabaya menurunkan tangga untuk proses evakuasi jenazah
“Setelah olah TKP oleh Tim Inafis untuk jenazah langsung dibawa ke kamar jenazah RSUD dr Soetomo menggunakan ambulans PMI Kota Surabaya,” pungkasnya.
Sebelumnya, warga setempat, Ipung mengaku kaget melihat sesosok jasad yang ditemukan dalam keadaan mengambang bersama tumpukan sampah di bawah Jembatan Wonokromo yang berdekatan dengan Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ) Surabaya.
Ia mengaku baru mengetahui jika sesosok benda tersebut merupakan jasad, setelah diberitahu sejumlah pengendara ojek online (Ojol) yang biasa mangkal di sekitar TIJ.
“Awalnya duduk kemudian dikasih tahu anak ojol yang lewat. Kemudian dicek. Ternyata jasad. Langsung lapor polisi,” ujarnya saat ditemui awak media di lokasi.
Ipung menduga, sebelum akhirnya teronggok di bawah jembatan tersebut, diduga jasad sempat terkatung-katung terbawa arus sungai.
“Yang jelas kaget. Sudah ngambang ngenter (terbawa arus) di sampah nyantol. Berarti radi ikut arus,” pungkas Ipung.