Tagarsurabaya.com – Pemerintah Rusia siap mencaplok di wilayah yang dikuasainya di Ukraina. Hal ini dilakukan setelah hasil referendum di daerah itu memutuskan untuk bergabung dengan Moskow.
Di Lapangan Merah Moskow, sebuah tribun dengan layar video raksasa telah didirikan, dengan papan iklan. Tulisannya adalah “Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia, Kherson- Rusia!”.
Presiden Rusia Vladimir Putin disebut dapat mengumumkan pencaplokan itu dalam pidatonya di beberapa hari mendatang. Apalagi, pemerintah pro Rusia dari empat wilayah itu sudah secara resmi meminta Putin untuk melakukannya.
“Hasilnya jelas. Selamat datang di rumah, ke Rusia!” ujar mantan presiden yang menjabat sebagai wakil ketua Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev, dikutip Reuters, Kamis (29/9/2022).
Pihak berwenang yang didukung Rusia mengklaim telah melakukan referendum selama lima hari di bagian timur dan selatan Ukraina. Wilayah itu sebelumnya membentuk 15% dari kedaulatan Kyiv.
Meski begitu, warga melaporkan juga bahwa ada tindakan pemaksaan yang dilakukan oleh tentara Moskow. Mereka dipaksa untuk menandai surat suara di jalan oleh petugas yang berkeliaran di bawah todongan senjata.
Rekaman yang difilmkan juga sempat menunjukkan pejabat Rusia mengambil kotak suara dari rumah ke rumah. Terlihat orang-orang bersenjata di belakangnya.
“Mereka dapat mengumumkan apa pun yang mereka inginkan. Tidak ada yang memberikan suara dalam referendum kecuali beberapa orang yang beralih pihak. Mereka pergi dari rumah ke rumah tetapi tidak ada yang keluar,” kata Lyubomir Boyko, 43, dari Golo Pristan, sebuah desa di Kherson yang diduduki Rusia.
Rusia mengatakan pemungutan suara bersifat sukarela, sejalan dengan hukum internasional dan partisipasi referendum itu cukup tinggi. Referendum dan gagasan aneksasi itu sendiri telah ditolak secara global, seperti pengambilalihan Krimea dari Ukraina oleh Rusia pada tahun 2014.
Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berusaha menggalang dukungan internasional terhadap kemungkinan aneksasi Rusia. Ia melobi dalam serangkaian pembicaraan dengan para pemimpin asing, termasuk Inggris, Kanada, Jerman dan Turki.
“Terima kasih semua atas dukungan Anda yang jelas dan tegas. Terima kasih semua telah memahami posisi kami,” kata Zelensky dalam pidato video larut malam.
Amerika Serikat (AS) mengatakan dalam beberapa hari mendatang akan menambah sanksi terhadap Rusia. Washington menyebut Moskow telah membunuh banyak orang untuk mengambil tanah itu.
“Kami akan terus bekerja dengan sekutu dan mitra untuk memberikan lebih banyak tekanan pada Rusia dan individu serta entitas yang membantu mendukung upaya perampasan tanahnya,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price kepada wartawan.
Eksekutif Uni Eropa (UE) juga mengusulkan lebih banyak sanksi terhadap Rusia. Namun, masih banyak perbedaan pandangan terkait sanksi di wilayah itu.