Tagarsurabaya.com – Sosok Perempuan yang suaranya viral mengaku sebagai penjual dawet usai tragedi Kanjuruhan akhirnya muncul. Namanya Suprapti Fauzie. Dia ternyata kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kabupaten Malang. PSI pun membenarkan bahwa sosok Suprapti adalah pemilik suara penjual dawet yang viral. Herannya, yang bersangkutan berdalih tidak tahu bahwa voice note itu bakal nyebar dan viral, dan kini telah menjadi boomerang.
Kemunculan sosok wanita pemilik suara ‘penjual dawet Kanjuruhan’ yang tak kasat mata itu terekam dalam sebuah video. Ia muncul untuk meminta maaf kepada keluarga Masnawi atau Nawi, dirigen Curva Nord Arema yang menjadi salah satu korban dalam Tragedi Kanjuruhan.
Sebelumnya, dalam rekaman suara atau voice note yang beredar, wanita mengaku penjual dawet itu menyebutkan bahwa dirinya sempat menolong salah satu korban meninggal bernama Masnawi yang ia sebut teman dari temannya. Wanita itu menyebut bahwa Nawi merupakan sebagai pemabuk.
“Wong suporter sakdurunge wis ngombe kabeh. Yang meninggal pun itu banyak yang berbau alkohol. Saya, yang saya tolong itu, ternyata Mas Nawi itu, juga pemabuk. Itu (Masnawi) temannya Wenda. Wenda itu koncoku juga,” demikian narasi Suprapti yang dalam voice note itu mengaku jualan dawet.
Sementara, dalam rekaman video yang diunggah @AremaniaCulture Suprapti terlihat memakai baju terusan warna cokelat seperti seragam PNS, mengenakan hijab abu-abu. Ia sampaikan permintaan maaf kepada keluarga Nawi.
“Saya mohon maaf, karena berhubung dengan voice note yang beredar kemarin, saya tidak ada tujuan apapun untuk menjelekkan nama Almarhum, ya. Demi Allah saya Lillahi Ta’ala meminta maaf kepada njenengan, memohon dengan sangat tolong maafkan saya bila ada kata saya yang salah, ya, mbak,” ujar wanita itu.
Wanita itu sempat menyebut nama perempuan yang diduga istri Mas Nawi bernama Eka. Dalam satu momen saat dirinya menjelaskan tak ada niat menjelekkan siapa pun, dirinya sempat menjabat dan mencium tangan istri Mas Nawi kemudian menangis sesenggukan.
“Karena bukan tujuan saya untuk mencemarkan nama baik Masnawi. Tolong dimaafkan, dan untuk mas-masnya, saya meminta maaf yang sebesar-besarnya, karena tidak ada tujuan saya untuk menjelekkan siapa pun di sini. Nggih, mas, mbak. Mbak Eka. Terima kasih jika panjenengan bisa menerima permohonan maaf saya ini mbak, nggih Demi Allah saya enggak ada setting-an apa-apa. Dan saya bukan suruhan siapa-siapa. Mohon maaf yang sebesar-besarnya ya, mbak Eka, ya,” ujarnya.
Sambil bersimpuh dan menangis, ia meminta maaf kepada Eka. Tidak lama kemudian ia mencium tangan Eka itu dengan membungkukkan tubuhnya. “Maaf ya mbak, ya,” ujar wanita itu. “Nggih. Sampun, sampun (Iya, sudah, sudah),” kata Eka sembari mengelus punggung wanita itu.
Akun @AremaniaCulture telah mengizinkan detikJatim untuk mengutip dan mengambil video permintaan maaf Suprapti sosok penjual dawet yang viral tersebut.
“Masih ingat rekaman suara yang viral memberikan kesaksian terkait tragedi di kanjuruhan dan mengaku sebagai penjual dawet? Berikut video yang bersangkutan meminta maaf ke salah satu keluarga korban yaitu mas Nawi Curva Nord. Penjual dawet PNS, ya?” demikian unggahan akun itu.
Ketua DPD PSI Kabupaten Malang Yosea Suryo Widodo membenarkan bahwa Suprapti Fauzi adalah anggota PSI Malang. Namun, ia menegaskan bahwa Suprapti bukan pengurus DPD PSI Malang seperti yang beredar di media sosial.
“Nah, untuk statusnya Bu Prapti itu bukan pengurus PSI Malang, tetapi relawan dari salah satu caleg tahun 2019. Jadi beliau ini relawan, otomatis menjadi anggota, tetapi bukan pengurus,” ujar Yosea ketika dikonfirmasi detikJatim, Rabu (12/10/2022).
Ia juga yang membenarkan bahwa suara wanita penjual dawet itu adalah suara Suprapti. Begitu dirinya mendapati poster Suprapti yang beredar dikaitkan dengan suara penjual dawet yang viral, dia pun segera melakukan klarifikasi kepada yang bersangkutan.
“Jadi tentang voice note yang beredar itu, sebenarnya saya sudah dapat share mulai dari awal viralnya itu. Nah, kami tidak tahu kalau itu bu Prapti. Baru seminggu kemarin setelah beberapa teman menanyakan ke saya tentang flyer yang beredar, di situ disebutkan sebagai kader PSI akhirnya saya mencari. Saya menghubungi Bu Praptinya langusng, apa betul voice note itu dari Bu Prapti,” jelasnya.
Yosea yang telah menghubungi sendiri Suprapti mendapat jawaban pembenaran. Meski begitu, kepada Yosea, Suprapti mengaku tidak bermaksud membuat suara itu viral atau lebih jauh bertujuan untuk menyebar berita yang tidak benar.
“Nah, dari keterangan Bu Praptinya sendiri membenarkan bahwa itu suaranya Bu Prapti. Tapi beliaunya menyampaikan tidak bermaksud untuk membuat viral atau menyebarkan berita yang tidak benar,” katanya.
Yang bikin penasaran, Suprapti yang merupakan kader PSI kemudian dalam voice note itu mengaku sebagai penjual dawet di pintu 3 Stadion Kanjuruhan berdalih kepada pengurus PSI bahwa dirinya tidak tahu kalau suara yang dia sampaikan dalam voice note WhatsApp salah satu grup itu ternyata disebar hingga viral.
“Yang terjadi setelah kejadian itu, mungkin Bu Praptinya sendiri tidak melihat secara jelas, ya. Secara lengkap. Sedangkan suara itu tidak dia sangka menjadi viral dan menjadi bumerang bagi dirinya sendiri,” ujar Yosea.