Tagarsurabaya.com – Di masa pancaroba ini, Tubuh Meteorologi Klimatologi serta Geofisika (BMKG) menghasilkan peringatan cuaca ekstrem di Jawa Timur. Cuaca ekstrem mulai dengan keseriusan hujan yang besar diiringi petir serta angin kencang selaku akibat dari La Nina.
Plt Kepala BPBD Surabaya Ridwan Mubarun berkata, peralatan ataupun perlengkapan paham bencana telah disiagakan di 7 pos terpadu daerah serta 16 pos pantau. Grupnya pula menyiagakan petugas di tiap- tiap daerah yang standby 24 jam buat melaksanakan penindakan apabila terjalin kegawatdaruratan akibat dari cuaca ekstrem.
“ Kami telah cek perlengkapan serta telah siap buat paham bencana. Tercantum pula petugas yang terdapat di lapangan telah standby,” kata Ridwan, Rabu (12/10).
Grupnya pula telah berkoordinasi dengan BMKG buat mengenali data pergantian cuaca di Surabaya. Tidak hanya itu, koordinasi antar OPD terpaut buat prediksi akibat cuaca ekstrem.
Ridwan pula memohon nelayan ataupun masyarakat dekat pesisir buat memantau cuaca lewat Weather Information Display (WID) yang ditempatkan di 15 titik LED monitor cuaca.
Apabila terdapat peringatan besar gelombang yang menggapai 1, 5 m, dia mengimbau nelayan buat tidak beraktifitas mencari ikan.“ Sebab gelombang lebih dari 1, 5 m itu kemampuan bahayanya besar,” katanya.
Akibat cuaca ekstrem telah terjalin di Surabaya, Pekan (9/10) kemudian. Hujan deras diiringi petir membuat tumbuhan berdiameter 8 sampai 45 sentimeter di Pegirian serta Gayungan roboh menimpa rumah serta menutup tubuh jalur.
Sebab itu, Ridwan mengajak warga supaya ikut serta aktif dalam upaya penangkalan akibat cuaca ekstrem. Misalnya, kerja bakti mensterilkan area dan pemotongan tumbuhan yang telah rimbun. Pula melaksanakan pembersihan saluran air yang berpotensi penyumbatan.
“ Pula melaksanakan pengecekan keadaan atap genteng yang berpotensi roboh ataupun doyong. Silahkan mendatangi Command Center 112 apabila memandang peristiwa darurat di dekat Kamu,” katanya.