Tagarsurabaya.com – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengajak semua elemen masyarakat gencarkan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Langkah ini untuk mengantisipasi dampak Demam Berdarah Dengue (DBD).

Eri mengajak masyarakat untuk rutin melakukan pengecekan penampungan air di permukiman maupun di perkampungan. Khususnya saat memasuki musim penghujan.

“Hari ini kita melawan DBD, berarti kita menghilangkan genangan baik yang ada di dalam rumah atau di perkampungan. Di situlah kita menggerakkan kebersamaan kita dengan memberikan semangat dan motivasi kepada KSH,” kata Eri saat apel gebyar pemberantasan DBD di Lapangan Thor Kota Surabaya, Senin (24/10/2022).

Eri juga meminta camat, lurah, dan kepala puskesmas saling berkoordinasi terkait kebutuhan yang diperlukan Kader Surabaya Hebat (KSH). Serta tetap membina kedekatan dengan RT/RW, LPMK, dan KSH dalam memberantas sarang nyamuk di lingkungannya masing-masing.

“Lewat PSN ini menjadi pijakan kita untuk melakukan kebersamaan dan memperhatikan lingkungannya masing-masing. Kalau sekarang masyarakat tidak mau kerja bakti membersihkan saluran air, ya pasti bisa menimbulkan DBD,” ujar Eri.

Selanjutnya, Eri menjelaskan sepanjang 2022 ini telah ditemukan 187 kasus DBD di Surabaya. Kasus tertinggi terjadi di Februari.

“Alhamdulilah dengan semangat para RT RW, LPMK, dan KSH, serta dengan rasa keikhlasannya maka bisa menurunkan ini,” ungkapnya.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Nanik Sukristina mengatakan, kegiatan Apel Gebyar PSN diikuti oleh 2.799 peserta yang terdiri dari perwakilan KSH yang berasal dari 31 kecamatan se – Kota Surabaya, siswa SD dan SMP, Saka Bhakti Husada dan Petugas Puskesmas.

Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap potensi peningkatan penyakit DBD saat musim penghujan.

“Sebab, DBD menjadi salah satu prioritas dalam pengendalian penyakit menular di Surabaya,” kata Nanik.

Sedangkan terkait dengan upaya pencegahan DBD, ia menegaskan harus dilakukan secara optimal. Ini mengingat Surabaya merupakan kota besar berpenduduk padat dan memiliki mobilitas yang tinggi.

“DBD merupakan masalah kesehatan, yang apabila tidak dikendalikan akan sangat berpotensi untuk menjadi kejadian luar biasa (KLB),” ungkapnya.

Nanik menekannkan, gejala DBD yang perlu diwaspadai oleh masyarakat adalah dengan tidak meremehkan demam. Karena DBD tidak hanya menyerang anak-anak saja namun juga orang dewasa.

“Ketika demam segera ke fasyankes terdekat. Fogging kita lakukan jika ada kasus. Kita upayakan semaksimal mungkin melakukan PSN, fogging adalah alternatif karena bisa menimbulkan resistensi pada lingkungan, jadi tetap kita lakukan apabila ada kasus,” pungkasnya.

By fey

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *