Tagarsurabaya.com – Tim kuasa hukum Putri Candrawathi, Febri Diansyah membantah kliennya selaku otak pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Perihal tersebut di informasikan Febri merespons statment Kamaruddin Simanjuntak, yang menuding Putri selaku dalang utama pembunuhan berencana Brigadir J.
Febri berkata paling tidak terdapat 4 fakta yang menunjang kalau kliennya korban kekerasan intim. Dia pula memohon supaya seluruh pihak tidak menghakimi saat sebelum hakim memutuskan hukuman kepada Putri.
” Fakta satu, penjelasan korban kekerasan intim ialah tersangka Putri Candrawathi yang sudah di informasikan dalam BAP bertepatan pada 26 Agustus 2022,” ucapnya dalam penjelasan tertulis, Senin (24/10).
Febri menyebut fakta kedua yang ikut menunjang terdapatnya dugaan kekerasan intim oleh Brigadir J ialah hasil pengecekan psikologi forensik No: 056/ E/ HPPF/ APSIFOR/ IX/ 2022 tertanggal 6 September 2022.
Berikutnya, Febri berkata dari penjelasan pakar yang tertuang dalam BAP Psikolog pada 9 September 2022, disebutkan kalau kliennya serta Ferdy Sambo membagikan data yang tidak berubah- ubah.
Ada pula data yang disebutkan Putri terpaut aksi kekerasan intim yang tidak diprediksi dan tidak dikehendakinya. Tidak hanya itu, ditemui pula keadaan psikologis yang kurang baik pada Gadis berbentuk simtom tekanan mental serta respon trauma yang kronis.
” Kalau ditemui dari integrasi hasil uji tidak terdapat gejala ke arah malingering( tidak melebih- lebihkan keadaan psikologis yang dirasakan),” kata Febri.
” Data yang di informasikan Putri berkesesuaian dengan penanda penjelasan yang kredibel (Sumber: BAP Dra. Reni Kusumo Wardhani, Meter. Psi., Psikolog Perihal. 18 tertanggal 9 September 2022),” ucapnya.
Terakhir, Febri setelah itu menarangkan terdapatnya fakta petunjuk ataupun fakta tidak langsung terpaut keadaan Putri yang ditemui dalam kondisi tidak berdaya di depan kamar mandi lantai 2 rumah Magelang, oleh Susi serta Kokoh Maruf.
” Kami imbau rekan Kamaruddin mencermati kenyataan objektif dalam masalah ini serta tidak membangun anggapan baru. Kita seluruh pula tidak mau terdapat data hoaks sepanjang proses sidang ini,” katanya.