Tagarsurabaya.com – Banyak masyarakat mengeluhkan antrean layanan kesehatan di puskesmas perlu waktu lama. Perihal ini di informasikan langsung kepada Walikota Surabaya, Eri Cahyadi dikala melaksanakan sidak pelayanan di Puskesmas Sidotopo serta Gayungan.

Bersumber pada keluhan masyarakat serta hasil sidak di lapangan, Eri langsung membagikan instruksi serta penilaian kepada Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Nanik Sukristina buat lekas membenahi sistem antrean puskesmas di Surabaya.

Terdapat sebagian catatan yang diberikan Eri buat layanan puskesmas, antara lain:

  1. Wajib Terdapat 3 Dokter.

Eri memohon minimun terdapat 3 dokter di satu puskesmas, antara lain 2 dokter buat poli universal, serta satu dokter buat poli gizi.

” Aku tidak ingin ketahui, mulai hari ini segala puskesmas wajib diganti,” kata Eri, Jumat, 4 November 2022.

  1. Sistem Referensi Wajib Terbuat Sedini Bisa jadi.

Buat memesatkan pelayanan, Eri mengimbau kepada Dinas Kesehatan buat mengelar rapat di atas jam 14. 00 Wib.

” Aku pula memohon Kepala Puskesmas buat turut mengecek penderita, biar tidak terdapat antrean,” tegasnya.

  1. Ruang Tunggu Wajib Terbuat Apik.

Dikala sidak Eri menjumpai ruang tunggu puskesmas semacam arena camping, karena banyak masyarakat yang masih antre dari pagi sampai siang hari.

“ Mudah- mudahan usaha berbenah buat membetulkan diri, dapat menyempurnakan pelayanankesehatan di warga. Ngapunten nggih,” ucapnya.

  1. Memohon Petugas Puskesmas Supaya Berlagak Ramah.

Disamping itu, Eri pula menegaskan kepada para pegawai puskesmas buat berlagak ramah dalam melayani warga. Dia tidak mau keluhan masyarakat terus menjadi meningkat sehabis kembali dari puskesmas.

” Layani dengan ramah, solutif serta banyak senyum. Jangan hingga masyarakat berangkat ke puskesmas sebab diare, kembali ketambahan hipertensi gara- gara pelayanannya galak serta judes,” tandas Eri.

  1. Ruang Pelayanan KIA serta Universal Wajib Dipisah.

Terakhir, dia memohon Dinkes Kota Surabaya buat melaksanakan pembelahan ruang pelayanan untuk KIA serta berusia universal. Karena, bila tidak dipisah bukan tidak bisa jadi anak yang sakit hendak terus menjadi tertular penyakit dari orang berusia.

By fey

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *