Tagarsurabaya.com – Angka pengidap HIV-AIDS di Gresik meningkat sekitar 40 persen. Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan Dinas Kesehatan Gresik, sebanyak 106 orang di Gresik mengidap penyakit menular itu.

“Meningkat, dari 65 kasus pada 2021, menjadi 106 pada tahun ini,” ujar Wakil Bupati Gresik, Aminatul Habibah kepada derikJatim, Selasa (15/11/2022).

Wanita yang akrab dipanggil Bumin ini mengatakan Dinas Kesehatan Gresik melakukan pemeriksaan terhadap 12.836 orang yang beresiko terkena HIV-AIDS. Dari pemeriksaan tersebut ditemukan 106 orang pengidap HIV AIDS. Di antara kriteria yang diperiksa adalah ibu hamil, pasien Tuberculosis (TB), penderita IMS (Infeksi Menular Seksual), Gay, transgender, Wanita Pekerja Seks (WPS), Pengguna Napza Suntik (Penasun), dan Warga Binaan Pemasyarakatan (WPS).

“Dari angka tersebut, sebanyak 49 kasus (terbanyak) berasal dari hubungan sesama jenis (Homoseksual),” kata Bumin.

“Tapi banyak juga yang bukan karena homo. Ada yg karena alat makan yang tidak steril, ada yang bayi lahir dari ibu yang sudah terinfeksi, dan lainnya. Maka stigma seperti ini harus disosialisasikan ke masyarakat,” lanjut orang nomor dua di Gresik ini.

Sebagai informasi, lanjut Bumin indikator nasional pengendalian HIV AIDS adalah melalui Fast Track 90-90-90. Yang meliputi percepatan tracking Orang Dengan HIV AIDS (ODHA) sampai dengan 90%, terapi obat dari ODHA sampai 90%, dan 90% orang dalam terapi berhasil menekan virus, serta tidak ada lagi stigma dan diskriminasi ODHA.

“HIV AIDS yang ada di Gresik ini seharusnya tidak boleh bertambah, maka ini menjadi keinginan kita bersama untuk bisa mencegahnya,” tambah Bumin.

Untuk itu, Pemkab Gresik akan menggandeng beberapa organisasi agama perempuan di Gresik. Seperti Muslimat, Fatayat, dan Aisyiyah. Menurutnya, pencegahan akan sangat efektif apabila mendapat dukungan ormas-ormas yang berada di Gresik.

“Mereka harus terus kita berdayakan dan diberi sosialisasi. Karena seringkali lewat para ibu-ibu program seperti ini bisa terlaksana dengan cepat dan efektif.” katanya.

Bu Min juga menekankan, tidak hanya para orang dewasa yang perlu di berikan sosialisasi, para anak muda juga wajib mendapatkan hal yang sama. Hal ini penting, karena anak muda saat ini rentan terjangkit HIV AIDS.

“Anak-anak muda juga perlu sosialisasi, stigma negatif kepada pengidap HIV AIDS juga harus segera dihilangkan. Karena penyebab HIV AIDS tidak hanya berasal dari hal-hal negatif saja. Ada juga yang memang terjangkit karena beberapa alasan tertentu.” tutup Bumin.

By fey

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *