Tagarsurabaya.com – Beberapa penemuan sudah didapatkan dalam penyelidikan kematian keluarga Kalideres, Jakarta Barat. Tetapi, sampai saat ini apa pemicu serta motif kematian keluarga Kalideres belum terungkap.
Pihak kepolisian masih terus mendalami seluruh data yang didapat dari luar ataupun dalam. Penyidik kepolisian interkolaborasi dengan beberapa pakar forensik.
Terkini, polisi menguak metode yang tidak biasa keluarga Kalideres menjual beberapa barang di rumahnya. Keluarga Kalideres ini meletakkan begitu saja barang- barangnya di luar rumah.
Soal penjualan aset- aset keluarga Kalideres ini memanglah telah dibeberkan polisi lebih dahulu. Namun apakah perihal ini berkaitan ataupun tidak dengan peristiwa kematian keluarga Kalideres, belum terdapat kepastian jawabannya.
Perabot Dijual Ditaruh di Luar Rumah
Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan beberapa penemuan digital forensic keluarga Kalideres. Hengki Haryadi mengatakan perihal tidak biasa soal transaksi jual beli tersebut.
” Kita ketemu lagi yang lain oh ia menghubungi buat menjual benda seluruh berbagai. Pernah masuk ataupun tidak? Oh nyatanya barangnya telah disiapkan di luar tinggal ngambil. Jadi ini betul- betul interkolaborasi kita kedepankan scientific crime investigation,” jelas Hengki kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (24/11).
Petunjuk dari Hasil Digital Forensik
Hengki Haryadi mengatakan grupnya menemukan beberapa petunjuk dari hasil digital forensic. Salah satunya soal komunikasi yang dicoba oleh salah satu korban bernama Budyanto Gunawan sebagai paman di keluarga tersebut.
” Dari penemuan digital forensik kita temukan petunjuk kalau yang bersangkutan kan sangat tidak sering berbicara dengan pihak luar tetapi dari sebagian komunikasi ini jadi petunjuk untuk kami. Siapa yang dihubungi, sang A kita dalami siapa ini,” kata Hengki Haryadi.
Hengki Haryadi berkata grupnya kemudian menciptakan komunikasi Budyanto dengan salah satu pegawai koperasi simpan pinjam. Pegawai tersebut juga sudah ditilik penyidik.
” Apalagi (pegawai) koperasi simpan pinjam itu begitu kita temui dapat langsung menduga oh permasalahan Kalideres ya. Tidak semacam itu ceritanya,” jelas Hengki.