Tagarsurabaya.com – Tersebar video viral di media sosial yang memperlihatkan beberapa orang nampak memecahkan tulisan Regu Aksi Kasih Gereja Reformed Injili Indonesia yang melekat di atap tenda di posko dorongan bencana gempa di Cianjur, Jawa Barat.

Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan berkata aksi pencopotan label gereja itu dicoba oleh organisasi warga (Ormas) Garis yang terletak di luar daerah tersebut. Bukan oleh masyarakat setempat yang tinggal di posko pengungsian itu.

Dia menarangkan aksi itu terjalin di 4 daerah pengungsian ialah di desa Cibulakan, Desa Genjot, Desa Telaga, serta Desa Sarampad.

” Yang mencopot itu bukan warga pengungsi. Warga pengungsi menerima apa yang diberikan dari kelompok manapun, agama apapun,” ucapnya kepada CNNIndonesia. com, Pekan( 27/ 11).

Doni berkata para pelakon sudah ditilik serta diambil keterangannya terpaut aksi tersebut. Doni membenarkan grupnya sudah menegur segala pelakon yang ikut serta dalam aktivitas itu.

” Jadi kita telah dalami telah kita panggil. Aku telah ketemu dengan ormas ini yang dikala itu melaksanakan pencopotan,” ujarnya

Aksi itu lalu menuai kecaman dari bermacam pihak. Salah satunya tiba dari Bupati Cianjur Herman Suherman.

Herman mengkritik kalau perihal semacam ini sepatutnya tidak dicoba sebab mungkin pihak pemberi dorongan tidak memiliki iktikad tertentu tidak hanya kemanusiaan.

” Pencopotan itu salah, tetapi menonjolkan label pula tidak benar. Kita bersama silih paham, menolong secara tulus tanpa label di bantuannya. Aku harap ini tidak terulang, serta kita fokus pada penindakan kebencanaan sampai pemulihan nantinya,” tutupnya.

Senada, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pula menyesalkan aksi itu. Laki- laki yang akrab disapa Emil itu menekankan kalau dorongan kemanusiaan tidak boleh diberi stempel negatif kala tiba dari kelompok tertentu.

” Meski kita tidak bersaudara dalam keimanan, kita tetaplah bersaudara dalam kebangsaan serta kemanusiaan,” kata Ridwan Kamil di akun instagram pribadinya.

Emil sudah memohon kepolisian buat menindaklanjuti pencabutan label gereja tersebut. Ia tidak mau peristiwa seragam terulang kembali.

” Karenanya Sila ke- 2 Pancasila, Kemanusiaan yang Adil serta Beradab wajib dijunjung dengan baik serta dipraktikkan dengan bijak. Dorongan kemanusiaan tidak boleh ternodai sedikitpun oleh faktor kebencian kalangan,” ucap Emil.

Sedangkan itu, mantan Pimpinan Universal PBNU Said Aqil Siradj memperhitungkan dorongan dari umat agama lain tidak dapat diucap dengan misi Kristenisasi.

” Itu berlagak belum berusia. Wajib kita bedakan kegiatan kemanusiaan, aktivis sosial dengan kristenisasi, wajib kita bedakan,” kata ia di Masjid Istiqlal, Jakarta, Pekan (27/11).

By fey

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *