Tagarsurabaya.com – Kegiatan sukarelawan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) disorot beberapa pihak. Raffi Ahmad menguak kegiatan Nusantara Bersatu tersebut diselenggarakan perusahaannya, RANS.
” Alhamdulillah 150 ribu orang tiba, RANS yang buat, keren!” kata Raffi Ahmad dalam video yang diunggah di akun Instagramnya,@raffinagita1717, semacam dilihat, Senin (28/11/2022).
Raffi mengunggah video tersebut pada Sabtu (26/11). Dalam video, nampak Raffi terletak di Stadion GBK dikala kegiatan Nusantara Bersatu tersebut masih berjalan.
” Nusantara bersatu mantap buat Pak Presiden,” ucap Raffi sembari mengacungkan jempol.
Raffi Ahmad menyebut kegiatan itu lebih dari Piala Dunia.” Ini lebih dari piala dunia guys,” kata Raffi.
Dalam penjelasan video tersebut, Raffi mengaku bangga atas keterlibatan RANS dalam kegiatan tersebut.
” Nusantara Bersatu alhamdulillah 150- 200 ribu yang muncul buat Presiden Jokowi, keren serta bangga RANS berkesempatan jadi bagian buat kesuksesan kegiatan ini,” ucapnya.
Nusantara Bersatu Diselenggarakan di GBK
Buat dikenal, kegiatan sukarelawan yang dihadiri Jokowi itu diselenggarakan pada Sabtu (26/11). Kegiatan itu diinisiasi oleh Gerakan Nusantara Bersatu.
Kegiatan itu menemukan kritik dari beberapa pihak, salah satunya mantan Kepala Sekretariat Direktorat Sukarelawan Regu Kampanye Nasional (TKN) Jokowi- Maruf, Jay Octa, yang memperhitungkan tidak etis menyelenggarakan kegiatan itu di tengah atmosfer duka gempa Cianjur.
” Menolak di adakannya kegiatan foya- foya, kala rakyat masih di berduka. Duka pandemi, duka obat anak, duka bencana, duka kelaparan akibat 3 tahun tidak dapat bekerja serta PHK” kata Jay dalam penjelasan tertulisnya, Sabtu (26/11/2022).
Kritik pula tiba dari anggota DPR RI Fraksi PDIP Deddy Yevri Sitorus. Ia mengancam kegiatan sukarelawan yang dihadiri Jokowi. Ia memperhitungkan kegiatan yang diselenggarakan sukarelawan itu cuma merendahkan kepemimpinan Presiden Jokowi.
” Aku memohon jangan lagi menjebak Pak Jokowi, dia Presiden RI serta bukan presiden sukarelawan. Jangan demi tekad kekuasaan serta modul, para sukarelawan melaksanakan manuver- manuver yang di luar ruang lingkupnya sehingga malah merugikan kewibawaan Pak Jokowi,” kata Deddy Sitorus dalam keterangannya, Pekan (27/11).
Ia menyebut Jokowi terpaksa muncul di kegiatan tersebut. Deddy membenarkan PDIP tidak hendak membiarkan pihak- pihak yang berupaya merugikan martabat Jokowi. Ia membenarkan grupnya hendak mengawal kepemimpinan Jokowi hingga tuntas.
” Aku percaya Pak Jokowi terpaksa tiba ke kegiatan itu, bukan keinginan dia,” lanjutnya.
Terpaut kritik yang tiba, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengaku tidak ketahui. Baginya, kegiatan itu cuma wujud silaturahmi.
” Lha mengapa to( disentil), lha ngopo to? (lha mengapa). Lezat, itu silaturahmi saja,” kata Gibran di Balai Kota Solo, dikutip detikJateng, Senin (28/11).
Baginya, kegiatan pertemuan sukarelawan Jokowi itu cuma silaturahmi saja serta tidak terdapat deklarasi ataupun kegiatan politik yang lain. Putra sulung Presiden Jokowi itu pula mengaku kehadirannya di GBK dalam kegiatan itu tidak direncanakan lebih dahulu.
PDIP Kritik Ring Satu Jokowi
Kritik juga disampaikan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Hasto menyayangkan sikap orang-orang dekat Jokowi yang selalu memanfaatkan kebaikan Jokowi sehingga justru menurunkan citra Jokowi sebagai presiden.
“Saya pribadi sangat menyesalkan adanya elite relawan yang dekat dengan kekuasaan, lalu memanfaatkan kebaikan Presiden Jokowi sehingga menurunkan citra Presiden Jokowi. Akibatnya kehebatan kepemimpinan Presiden Jokowi di acara G20 yang membanggakan di dunia, dan rakyat Indonesia, lalu dikerdilkan hanya urusan gegap gempita di GBK,” kata Hasto dalam keterangannya, Minggu (27/11).
Hasto menyebut kepemimpinan Jokowi yang sudah diakui dan menjadi inspirasi dunia justru dikerdilkan dengan cara-cara yang tidak elegan di balik acara relawan tersebut. Dia bahkan menyinggung sikap para relawan yang cenderung manipulatif.
“Sepertinya elite relawan tersebut mau mengambil segalanya, jika tidak dipenuhi keinginannya mereka mengancam akan membubarkan diri, tetapi jika dipenuhi elite tersebut melakukan banyak manipulasi. Banyak sekitar Presiden Jokowi yang kurang paham bahwa elite relawan tersebut kumpulan berbagai kepentingan. Padahal seharusnya menyangkut urusan bangsa dan negara, apalagi pemimpin ke depan merupakan persoalan bersama yang harus dijawab dengan jernih, penuh pertimbangan, dan harus menjawab jalan kejayaan bagi bangsa dan negara Indonesia,” jelasnya.
Pihak Istana buka suara soal pernyataan Hasto. Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno menyinggung banyaknya agenda pemerintah yang harus diselesaikan.
“Ah, siapa yang, wong saya, itu tanya aja panitianya (acara relawan Jokowi). Kita fokus ke pemerintahan, banyak sekali agenda yang harus kita selesaikan,” kata Pratikno usai penyerahan surat presiden (surpres) calon panglima TNI di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (28/11).
Pratikno menyampaikan saat ini pemerintah sedang fokus bekerja, termasuk acara G20 yang digelar di Bali beberapa waktu lalu. “G20 itu ada ratusan project yang harus kita kawal penanganannya,” katanya.
Pratikno menyebut pemerintahan Jokowi juga sedang fokus pada penanganan pascabencana gempa di Cianjur. Selain itu, lanjutnya, pemerintah kini juga memiliki agenda besar pembangunan Ibu Kota Negara (IKN).
“Kedua ini ada isu yang sangat mendesak, bencana di Cianjur. Ketiga, agenda besar mengenai IKN juga butuh pengawalan yang luar biasa,” kata dia.
Saat ditanya apakah ring satu Jokowi perlu menanggapi pernyataan Hasto, dia menjawab pekerjaan pemerintah saat ini sedang luar biasa.
“Ya banyak kerjaan kita luar biasa kerjaan pemerintah,” imbuhnya.