Tagarsurabaya.com – Sebanyak 36 unit feeder ataupun angkutan pengumpul penumpang transportasi publik Suroboyo Bis, urung beroperasi akhir tahun ini. Pengadaan kendaraan itu kandas sebab Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya belum sanggup penuhi tingkatan komponen dalam negara (TKDN) dan kebutuhan pengemudi.
Ihwal keterlambatan itu telah di informasikan Dishub Surabaya ke Komisi C DPRD Surabaya sebagian waktu yang kemudian. Lembaga tersebut berdalih kalau pengadaan 36 feeder kandas sebab aspek TKDN.” Waktu pengadaan tidak memadai,” kata Wakil Pimpinan Komisi C DPRD Surabaya Aning Rahmawati kemarin (1/12).
Keadaan itu disayangkan wakil rakyat. Sementara itu, keberadaan feeder sangat menunjang transportasi publik. Semacam Suroboyo Bis serta Trans Semanggi Suroboyo. Itu hendak kurangi waktu tunggu. Karena, feeder berperan menjangkau penumpang di perkampungan serta perumahan.” Feeder hendak mengantar penumpang dari rumah ke terminal transportasi publik,” ucap Aning.
Terdapat 2 aspek utama yang membuat pengadaan feeder kandas. Awal terpaut TKDN minimun 40 persen. Ketentuan itu sangat terasa untuk Surabaya dalam pengadaan benda serta jasa.
Aspek lain, sambung Aning, sebab kesiapan sumber energi manusia (SDM). Buat mengoperasikan feeder, diperlukan sedikitnya 400 orang tenaga. Itu buat driver serta helper. Nah, persiapan itu memerlukan rekrutmen.
Sementara itu, DPRD semenjak pertengahan 2022 telah menegaskan dishub buat memesatkan rekrutmen. Tetapi, sampai saat ini itu belum terealisasi.” Nyatanya benar waktunya tidak memadai sebab rekrutmen pula tidak gampang sebab wajib terdapat spesifikasi,” paparnya.
Sebab kandas tahun ini, anggaran pengadaan feeder dimasukkan dalam APBD 2023. Anggarannya dekat Rp 25 miliyar.” Jadi, pengadaan dialihkan tahun depan,” ucap Aning.
Tahun depan pengadaan ditambah jadi 65 unit sekalian. Spesifikasinya terdiri atas 36 unit Gran Max serta 14 unit Hiace. Ada pula 15 unit feeder yang lain ialah pengadaan baru di APBD 2023. Bukan cuma itu, terdapat pula pengadaan lain dengan konsep by the service (BTS). Dishub menggandeng pihak ketiga. Terdapat uji coba dengan nilai pelayanan menggapai Rp 7 miliyar.
Anggota Komisi C DPRD Surabaya William Wirakusuma berkata, sepatutnya pengadaan feeder dapat dicoba tahun ini. Dengan begitu, operasional dapat diawali Januari 2023.” Sebab operasional sangat ditunggu masyarakat,” ucap William.
Feeder hendak beroperasi dari perkampungan ataupun permukiman ke jalur- jalur utama Suroboyo Bis. Angkutan feeder, jelas William, dapat jadi fasilitas angkutan masyarakat dari tempat tinggalnya ke jalan Suroboyo Bis. Sebisanya tidak melewati jalan yang telah terisi angkutan lain. Salah satu yang dapat dilayani merupakan rute Halte Purabaya–Rajawali.
Politikus PSI itu pula memohon dishub lekas mempersiapkan rute yang dapat dilintasi feeder. Ia menganjurkan supaya rute yang dilewati tidak bersinggungan dengan angkutan yang telah eksisting.” Bila ini jalur, dapat jadi pilot project. Sebab sangat menunjang transportasi publik,” tegas William.
Guna FEEDER
Mempermudah warga mengenakan transportasi publik
Masyarakat tidak butuh mengenakan kendaraan individu dari rumah ke halte
Feeder masuk ke perkampungan buat menjemput penumpang
Kurangi waktu tunggu di halte
Rencana Tahun 2023
Dishub hendak mendatangkan 65 unit feeder
Kerja sama dengan pihak ketiga buat layanan BTS
Merekrut 400 tenaga teknis feeder
Sumber: jawapos. com