Tagarsurabaya.com – Di manapun terletak, seseorang pemimpin wajib dekat dengan mereka yang dipimpinnya. Jangan hingga terdapat jarak, sebab dapat membatasi proses penyelesaian sesuatu permasalahan. Dapat jadi, semacam inilah yang dialami sebagian tokoh warga (Tomas) Surabaya barat, spesialnya di daerah Kecamatan Pakal.
Deddy Syahrial Kusuma, Camat Pakal, yang mengetuai di daerah Kecamatan Pakal, nyaris 2 bulan, nyatanya belum banyak diketahui masyarakat serta tokoh warga.
Kepada petisi. co, sebagian tokoh warga berkata, kalau usai dilantik sampai saat ini Camat Pakal belum sempat turun ke dasar buat menyapa masyarakat, keadaan ini pasti membuat ikatan jadi kurang harmonis.
Catur Anang Hutoyo, salah satu tokoh warga di daerah Pakal serta tinggal di Perumahan Pondok Benowo Indah( PBI) berkata, bila sepanjang ini belum sempat duduk bersama camat serta lurah buat mengantarkan uneg- uneg terpaut kasus yang terdapat di daerah.
“ Gimana pembangunan serta perbaikan- perbaikan kampung hendak berjalan bila pejabatnya ndak sempat turun ke dasar memandang daerah. Sehingga warga sulit bila mau mengantarkan kasus yang terdapat di lingkungannya,” ucap Catur, yang pula pegiat pembelajaran ini.
Kata Catur, grupnya selaku masyarakat Pakal sangat menyayangkan perihal ini. Sementara itu sebelum- sebelumnya 3 Pilar Kecamatan Pakal sangat kompak serta ikatan dengan masyarakat sangat harmonis.
Tidak hanya Catur, perihal senada di informasikan tokoh warga Drs. H. Dhany Nartawan SH, MH, kalau grupnya sampai dikala ini pula belum sempat berjumpa dengan pejabat baru.
Bagi pengacara senior ini, banyak kasus masyarakat, paling utama terpaut dengan area serta kamtibmas yang mau di informasikan. Antara lain, tentang pembangunan serta kamtibmas di masing masing daerah RT/ RW. Terlebih dikala ini lagi gempar ganster, dan menjelang tahun baru 2023, yang pastinya sangat rawan.
“ Aku pula mau menanyakan tentang kelanjutan rencana pembangunan jalur oleh pemerintah dan membagikan masukan terpaut kamtibmas di daerah ini. Tetapi, semenjak berubah pejabat baru kurang lebih nyaris 2 bulan, belum sempat nampak turun ke dasar buat menyapa warganya,” ucap Dhany.
Lagi Mulyadi, tokoh Madura yang telah belasan tahun tinggal di PBI pula merasa aneh dengan pejabat baru di kecamatan ataupun kelurahan.“ Banyak kasus di dasar, sepatutnya mereka para pejabat baru ingin turun. Sementara itu Pak Walikota Eri Cahyadi sangat dekat dengan masyarakat,” ucap Mulyadi, yang pula pengusaha ekspedisi ini.
Perilaku pejabat yang kurang harmonis dengan warga ini menemukan asumsi dari Imam Syafii, SH, MH, anggota Komisi A DPRD Kota Surabaya.
“ Bila terdapat pejabat publik di dasar naungan Pemerintah Kota( Pemkot) Surabaya pada tingkat tingkatan terendah, ialah Lurah ataupun Camat yang baru berprofesi, tetapi tidak melaksanakan sapa masyarakat, pantas dipertanyakan,” ucap Imam Syafifi yang diketahui getol memperjuangkan nasib masyarakat Kota Pahlawan ini kepada wartawan petisi. co.
Bagi Imam Syafi’ i, model kepemimpinan Lurah ataupun Camat yang tidak ingin melaksanakan komunikasi sapa masyarakat kepada warga dekat, itu tentu hendak membatasi lajunya program, yang sepanjang ini digagas Wali Kota Eri Cahyadi.
“ Jika Lurah ataupun Camat tidak sempat melaksanakan sapa masyarakat ataupun berbicara kepada warganya, kemudian gimana dapat ketahui kondisi dari para warganya? Itu tandanya salah satu program dari Pak Wali Kota pula tidak dijalankan donk!,” ucap mantan Direktur JTV ini.
Imam Syafi’ i berkata, dengan keadaan kota Surabaya yang lagi dilanda Darurat Gangster, sepatutnya pejabat publik setingkat Lurah serta Camat mempunyai kepekaan terhadap warganya dalam melindungi Kamtibmas. Sehingga, harapan Wali Kota Eri Cahyadi, kota Surabaya senantiasa dalam kondisi nyaman serta senantiasa senantiasa kondusif.
“ Pak Wali Kota sepanjang ini turut patroli bersama 3 pilar sambang ke masyarakat buat melindungi stabilitas kota Surabaya? Itu yang sepatutnya jadi contoh buat pejabat lain yang dekat dengan warga, paling utama Lurah serta Camat,” kata Imam Syafi’ i.
Imam Syafi’ i pula berujar, bila terdapat pejabat setingkat Lurah serta Camat yang enggan bertugas di daerah yang baru ditempatinya, bisa jadi dapat mengajukan pindah tugas lagi ke Pemkot Surabaya, daripada tidak dapat melaksanakan program yang sepanjang ini digagas Wali Kota Eri Cahyadi.
“ Silahkan mengajukan pindah tugas saja ke Pemkot Surabaya, daripada tidak dapat melaksanakan programnya Pak Wali Kota,” tegas mantan wartawan senior Jawa Pos ini.
Dikonfirmasi soal keluhan warganya, Lurah Babat Jerawat Darmawan, SSos, MSi memohon maaf, sebab sepanjang ini belum pernah menyapa masyarakat, spesialnya para tokoh warga.“ Aku mohon maaf, masih banyak tugas- tugas yang wajib aku rampungkan,” ucap Lurah Darmawan, dikala kerkunjung di kediaman Sokip, SH, MH, di PBI, Senin( 05/ 12/ 2022).
Bagi Darmawan, dirinya tentu hendak silaturahmi ke sebagian tokoh masyarakat di daerah Kelurahan Babat Jerawat.“ Tadi pagi aku telah silaturahmi ke kediaman Ayah Dhani, serta hendak berkunjung ke tokoh lainnnya,” tambahnya.
Sebaliknya Camat Pakal, Deddy Syahrial Kusuma yang dikonfirmasi lewat pesan WA, sampai kabar ini diturunkan belum berikan balasan.