Tagarsurabaya.com – Mantan Kadiv Propam Polri, Ferdy Sambo membantah turut menembak korban Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J di rumah dinas Lingkungan Polri, Duren 3, Jakarta Selatan, pada 8 Juli 2022 kemudian.
Klaim tersebut di informasikan Ferdy Sambo dikala bersaksi buat tersangka Bharada Richard Eliezer alias Bharada E, Bripka Ricky Rizal alias Bripka RR serta Kokoh Maruf di Majelis hukum Negara Jakarta Selatan, Rabu.
Pimpinan Majelis Hakim, Wahyu Iman Santoso awal mulanya bertanya ke Ferdy Sambo berapa kali Bharada E menembak Brigadir J dikala peristiwa tersebut. Hakim memohon Ferdy Sambo buat membagikan kesaksian dengan jujur.
” Jika memanglah kerabat jujur, aku pengen nanya ini persoalan terakhir dari aku. Berapa kali Richard menembak?” tanya hakim
” Sehabis peristiwa baru aku ketahui 5 kali,” sahut Ferdy Sambo. Walaupun demikian, Ferdy Sambo senantiasa bersikukuh tidak turut menembak Brigadir J dikala kembali dicecar hakim.” Aku telah sampaikan di dini Yang Mulia, aku tidak turut menembak,” ujarnya
Hakim lalu mengantarkan hasil autopsi forensik terhadap badan korban Brigadir J, serta terungkap terdapat 7 cedera tembak masuk serta 6 cedera tembak keluar. Setelah itu terdapat satu peluru bersarang di badan Brigadir J.
” Jika kerabat katakan 5, terus yang 2 siapa yang nembak?” tanya hakim Wahyu
” Aku tidak ketahui,” jawab Sambo
” Apa terdapat orang lain yang nembak?” tanya lagi hakim.” Aku tidak ketahui,” ucap Sambo
” Baik, supaya nanti hakim yang hendak merumuskan,” sahut hakim Wahyu
Sedangkan itu, Richard Eliezer alias Bharada E usai mendengar kesaksian Ferdy Sambo, berkata kalau Ferdy Sambo turut menembak Brigadir J.
” Aku memandang dia menembak ke arah Yosua yang mulia. Serta aku pula tidak menembak sebanyak 5 kali. Terima kasih,” ucap Bharada E.
Tetapi demikian, Sambo malah senantiasa pada keterangannya kala ditanya asumsi atas statment Bharada E.
Dikenal, Ferdy Sambo didakwa bersama- sama Richard Eliezer Pudihang Lumiu, Gadis Candrawathi, Ricky Rizal Wibowo serta Kokoh Maruf( dituntut dalam dakwaan terpisah) melaksanakan, menyuruh melaksanakan, serta ikut dan melaksanakan pembunuhan terhadap korban Nofriansyah Yosua Hutabarat.
Atas perbuatannya, Ferdy Sambo Cs dijerat Pasal 340 KUHPidana jo. Pasal 55 ayat (1) ke- 1 KUHPidana. Subsidair Pasal 338 KUHPidana jo. Pasal 55 ayat (1) ke- 1 KUHPidana. Perbuatan tersangka Ferdy Sambo diancam dengan pidana penjara 20 tahun, seumur hidup, ataupun hukuman mati. dengan ancaman optimal hukuman mati.
Tidak cuma itu, Ferdy Sambo bersama- sama dengan Hendra Kurniawan, Arif Rachman Arifin, Chuck Putranto, Baiquni Wibowo, Agus Nurpatria serta Irfan Widiyanto (tiap- tiap dalam berkas masalah terpisah) didakwa melaksanakan upaya merintangi penyidikan ataupun obstruction of justice dalam masalah pembunuhan berencana Brigadir Yosua.
Atas perbuatannya, Ferdy Sambo bersama 6 orang yang lain didakwa sebagaimana dakwaan primair melanggar Pasal 49 jo. Pasal 33 Undang- Undang No 19 Tahun 2016 tentang Pergantian atas Undang- Undang No 11 Tahun 2008 tentang Data serta Transaksi Elektronik jo. Pasal 55 ayat (1) ke- 1 KUHP.
Subsidair, Pasal 48 jo. Pasal 32 ayat (1) Undang- Undang No 19 Tahun 2016 tentang Pergantian atas Undang- Undang No 11 Tahun 2008 tentang Data serta Transaksi Elektronik jo. Pasal 55 ayat (1) ke- 1 KUHP.
Ataupun, dakwaan Kedua primair Pasal 233 KUHP jo. Pasal 55 ayat (1) ke- 1 KUHP. Subsidair Pasal 221 ayat (1) ke- 2 jo. Pasal 55 ayat (1) ke- 1 KUHP.