Tagarsurabaya.com – Bupati Meranti Meter Adil berkeinginan buat menggugat Presiden Jokowi. Kemauan dia sampaikan dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengelolaan Pemasukan serta Belanja Wilayah se- Indonesia pada Kamis (8/12) kemudian.
Kemauan itu dilatarbelakangi oleh sebagian permasalahan. Salah satunya, pembagian dana untuk hasil (DBH) migas di daerahnya.
Dia berkata semenjak 1973, di Meranti terdapat 222 sumur minyak yang dibor. Tahun ini, jumlah itu meningkat 13 serta tahun depan tambah lagi 19 sumur.
Dari hasil sumur tersebut, penciptaan minyak di daerahnya sukses tembus 9. 000 barel per hari.
Tetapi tambahnya, hasilpenciptaan minyak yang melimpah tersebut toh tidak banyak menolong daerahnya.
Perihal itu sangat tidak dapat dikenal dari jumlah dana untuk hasil yang diberikan pemerintah pusat ke daerahnya. Tahun ini saja, dana untuk hasil yang didapat daerahnya cuma Rp114 miliyar.
Tidak terdapatnya khasiat itu katanya, pula nampak dari jumlah angka kemiskinan. Dia berkata di Riau, tingkatan kemiskinan tembus 25, 68 persen.
” Yang miskin paling banyak itu terdapat di Meranti,” katanya.
Di tengah dana untuk hasil yang sedikit itu, Adil berkata pemerintahannya malah diberi beban membayar pendapatan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang harusnya jadi kewajiban pemerintah pusat.
Dia berkata telah berupaya mempertanyakan besaran dana untuk hasil yang digelontorkan pemerintah pusat ke Meranti ke Departemen Keuangan. Dia telah melayangkan 3 pesan permohonan audiensi ke Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Tetapi upayanya itu kandas. Tetapi dia tidak patah arang. Dia berkata senantiasa berupaya memohon klarifikasi ke Departemen Keuangan atas permasalahan itu.
” Hingga ke Bandung aku kejar orang Kemenkeu pula, tetapi acaranya tidak dihadiri yang kompeten, yang muncul waktu itu staf, tidak ketahui lah. Hingga waktu itu aku ngomong ini orang (Departemen) Keuangan isinya setan ataupun iblis,” katanya.
Sebab permasalahan seperti itu, dia pernah berencana menggugat Jokowi.
” Aku kemarin dipanggil ketemu Pak Tito (Menteri Dalam Negara), memohon petunjuk sebagai pembina aku, aku ingin gugat Pak Jokowi,” katanya.