Tagarsurabaya.com – Tubuh Penanggulangan Bencana Wilayah (BPBD) Surabaya merancang suatu aplikasi kegawatdaruratan. Aplikasi itu berperan menyajikan data titik koordinat posisi bencana kepada petugas. Dengan begitu, penindakan bencana terus menjadi kilat.

Plt Kepala BPBD Surabaya Hidayat Syah menggandeng para pakar dari Institut Teknologi 10 Nopember (ITS) buat meningkatkan aplikasi kegawatdaruratan tersebut. Aplikasi itu bernama Sigap (sistem infrastruktur kedaruratan gempa).

” Jadi, para ilmuwan ITS ini lagi menempuh pembelajaran serta riset di Inggris. Nah, mereka termotivasi buat membangun aplikasi semacam yang terdapat di situ,” katanya kemarin (12/12).

Aplikasi tersebut hendak menampilkan koordinat titik bencana. Sistemnya tersambung dengan posko terpadu kepunyaan pemkot.” Aplikasi itu pula merekam pergerakan petugas, peralatan yang dipunyai, dan kebutuhannya apa saja,” jelas Hidayat.

Konsumsi aplikasi itu dapat sangat menolong BPBD. Dikala terjalin bencana, petugas hendak kilat tiba ke posisi peristiwa. Titik posisi yang di informasikan juga akurat.” Nah, Surabaya ini yang jadi wilayah percontohan. Rencananya minggu depan mulai uji coba. Nanti servernya turut Diskominfo Surabaya,” cerah Hidayat.

Metropolis tercantum salah satu kota yang rawan bencana. Sebab posisinya di kawasan pesisir, Surabaya berpotensi terserang bencana hidrometeorologi. Misalnya banjir akibat hujan deras serta pasang air laut.

Tidak hanya itu, Surabaya pula rawan diterjang gempa bumi. Karena, terdapat 2 sesar aktif yang melintas di Surabaya. Awal sesar Waru yang melintas di kawasan Karang Pilang. Yang kedua sesar Kendeng yang melintas dari Tegalsari, Sawahan, Sukomanunggal, Tandes, Pakal, sampai membentang hingga ke barat.

By fey

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *