Tagarsurabaya.com – Libur Natal serta Tahun Baru (Nataru) 2023 di depan mata. Ekspedisi mudik dan gelombang liburan secara bertepatan berpotensi memunculkan kemacetan.

Kasubdit Audit& Inspeksi Ditkamsel Korlantas Polri, Kombes Pol. Aries Syahbudin berkata, pemudik hendaknya menjauhi ekspedisi dikala puncak arus mudik serta balik Nataru tahun ini. Ia berkata kepadatan kemudian lintas bakal terjalin pada 23 sampai 26 Desember. Sedangkan ramainya arus mudik tahun baru pada 30 Desember 2022 sampai 2 Januari 2023.

” Yang kita sampaikan kalau salah satu imbauannya merupakan warga supaya memilah waktu keberangkatan. Prediksinya 23 hingga 26( Desember) itu terjalin prediksi kenaikan, setelah itu pada dikala libur tahun barunya 30( Desember) hingga dengan bertepatan pada 2( Januari). Jika terdapat warga yang mempunyai keluangan waktu di luar hari- hari tersebut, lewatilah hari- hari tersebut, jangan dipaksakan( berangkat) di sana,” kata Aries dalam siaran Kesiapan Infrastruktur serta Protokol Kesehatan Nataru, dilansir Rabu( 21/ 12/ 2022).

Ditaksir Jasa Marga, sebanyak 2, 73 juta kendaraan hendak meninggalkan Jabodetabek. Angka ini naik 2, 6% dari 2021 yang sebesar 2, 6 juta kendaraan, ataupun naik 8, 4% dari hari biasa yang 2, 5 juta.

Pemudik melaksanakan ekspedisi ke arah timur melewati tol Trans Jawa( 47%), Barat mengarah Pelabuhan Merak( 30%), serta Selatan lewat Tol Ciawi( 22, 4%).

  • ADVERTISEMENT-

Ada pula arus balik dikala Natal merupakan pada Pekan 25 Desember 2022. Serta puncak arus balik libur tahun baru terjalin pada Pekan, 1 Januari 2023.

Pada arus balik terjalin penyusutan jumlah kendaraan dibanding dengan arus mudik. Kendaraan yang kembali ke Jabodetabek diperkirakan sebesar 2, 71 juta, ataupun naik 1, 2% terhadap 2021 yang 2, 6 juta. Angka ini pula naik 9% dibandingkan hari wajar sebesar 2, 48 juta kendaraan.

Aries pula menguraikan rencana rekayasa kemudian lintas menanggulangi kepadatan ruas tol semacam contra flow serta one way, tetapi sifatnya opsional. Penanda perhitungan pula bersumber pada informasi traffic counting Jasa Marga.

” Pelaksanaan contraflow, pelaksanaan one way, dari km berapa, kita saat ini menghitung bersumber pada informasi. Terdapat penghitungan yang sistemnya dipunyai Jasa Marga, itu pula nanti terkoneksi sistem pengendalian kita, jika di Cikampek itu Kilometer 29, di sana kita dapat memantau, oh titik ini km algoritmanya kilometernya segini. Jadi bukan pada dikala terjalin kemacetan baru dilaksanakan penutupan, tidak,” ucap Aries.

” Pada dikala titik tertentu telah terjalin kenaikan, di sebagian ruas telah mulai dicoba. Jadi pada dikala arus mengalir yang diprediksi hingga ke titik itu telah dapat berjalan lebih baik. Kita tidak bilang mudah sekali, tidak. Tetapi telah disiapkan dengan hendak menerima gelombang arus kendaraan, jadi apakah hendak terjalin contraflow serta one way? dapat jadi iya, dapat jadi tidak. Tetapi jika amati prediksinya, itu bisa jadi dilaksanakan,” tambah ia.

By fey

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *