Tagarsurabaya.com – Konflik Keraton Surakarta yang kembali memanas dalam sebagian waktu terakhir buntut penetapan putra mahkota oleh Paku Buwono XIII.

Penetapan putra mahkota itu ditentang Lembaga Dewan Adat Keraton Surakarta yang diwakili oleh GKR Koes Moertiyah usai kirab budaya.

Bagi GKR Koes Moertiyah ataupun biasa disapa Gusti Moeng tersebut, PB XIII melaksanakan langkah galat kala menetapkan putra tunggalnya hasil perkawinan dengan permaisuri Gusti Kanjeng Ratu PB XIII Hangabehi, ialah Kanjeng Gusti Pangeran Harya (KGPH) Purbaya selaku putra mahkota.

Gusti Moeng menegaskan kalau PB XIII sudah mempunyai putra tertua dari perkawinan lebih dahulu, ialah KGPH Mangkubumi.

” Ini adiknya (Purboyo) dituntut oleh ibunya (permaisuri). Dari ibunya saja kandas, (salah satunya) tidak penuhi kriteria perawan,” katanya pula.

Gusti Moeng memperhitungkan KGPH Mangkubumi lebih pas diresmikan selaku putra mahkota mengingat yang bersangkutan ialah putra tertua PB XIII.

” Ia anak pria tertua dari sinuwun (PB XIII), kan wajib urut tua. (Penetapan putra mahkota lebih dahulu) dapat batal demi hukum, hukum adat serta hukum nasional. (Mangkubumi) telah diseleksi abdi dalem serta sentono dalem,” ucap ia.

Gusti Moeng mengklaim para sentono serta abdi dalem tidak sreg dengan keadaan yang terdapat.

Hari ini usai kirab budaya, Gusti Moeng mengaku bakal melaksanakan alih asma (alih nama) Mangkubumi jadi Hangabehi.

” Semenjak bisa (nama) Mangkubumi, sentono serta abdi dalem tidak sreg, Keraton Surakarta tidak gunakan Hangabehi buat kanak- kanak tertua,” kata ia.

” Dari konvensi abdi dalem serta sentono (saudara keraton), hari ini alih asma dari KGPH Mangkubumi ke KGPH Hangabehi. Hangabehi itu artinya merata, sesungguhnya (nama tersebut) sama dengan yang saat ini jadi raja (PB XIII),” katanya.

Konflik antara PB XIII dengan Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Surakarta kembali memanas sampai terjalin bentrokan. LDA Keraton Surakarta sendiri beranggotakan sebagian kerabat PB XIII, ialah putra- putri PB XII.

Bentrokan pernah terjalin pada Jumat kemarin (21/12).

Kapolresta Surakarta Kombes Pol Iwan Saktiadi berkata grupnya tengah menyelidiki permasalahan bentrokan tersebut. Dia berkata kepolisian hendak menindaklanjuti bila terdapat fakta yang menuju ke tindak pidana.

By fey

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *