Tagarsurabaya.com – Warga Surabaya nyatanya tidak patuh- patuh amat menaati larangan konvoi dikala malam tahun baru.
Apalagi, di beberapa titik masih terdapat kelompok pemuda yang memperingati euforia dengan balapan alias trek- trekan. Dampaknya, aksi ini pernah merangsang peristiwa tawuran di Jalur Ngaglik.
2 orang jadi korban dalam tawuran ini. Mereka ialah Pratiwi(25) serta suaminya.
Pasutri asal Jalur Donorejo Gang IV, Kapasan, Simokerto ini dianiaya sekelompok pemuda yang kala melintas di rel kereta Ngaglik.
” Kami kan boncengan seketika disuruh menyudahi oleh gerombolan pemuda,” kata Pratiwi.
Gerombolan itu pemuda itu tidak terdapat yang dikenali. Seluruh mukanya tertutup masker. Kemudian, tanpa karena mereka langsung memukuli Pratiwi serta suaminya.
” Gak negur apa- apa saya serta suami dipukuli hingga terjatuh,” jelasnya.
Akibat pemukulan yang dicoba sekelompok anak muda, Pratiwi hadapi cedera lebam di bagian mata, pipi, serta dahi.
Seusainya, korban langsung tiba ke Rumah Sakit Soewandhi buat visum. Setelah itu korban melanjutkan memberi tahu peristiwa tersebut ke Polsek Simokerto.
Kapolsek Simokerto Kompol Dwi Nugroho berkata, dikala ini grupnya melaksanakan penyelidikan. Peristiwa ini terkategori korban dianiaya orang tidak diketahui.
Data sedangkan yang dikantongi polisi, identitas para pelakon mengenakan jaket hoodie gelap.
” Kami selidiki secara optimal. Mudah- mudahan dapat lekas tertangkap,” pungkasnya.