Tagarsurabaya.com- Rujak kuah pindang, kuliner rujak buah yang diguyur kuah pindang khas Bali, kini sudah bisa ditemui di Kota Surabaya. Kuliner rujak buah yang memiliki rasa cenderung gurih dan pedas itu, bisa ditemukan di Omah Wasik Surabaya.
Karina, Pemilik Omah Wasik mengatakan, sajian rujak kuah pindang memiliki rasa yang unik dan berbeda dari olahan rujak pada umumnya. Seperti namanya, rujak kuah pindang, ciri khas rujak kuah pindang ada pada penambahan kuah kaldu ikan.
“Ikan segar dimasak dengan rempah yang diambil kuahnya saja,” kata Karina ditemui di Omah Wasik Jalan Dukuh Kupang Timur XVII no 22 Surabaya, Minggu (6/3/2023).
Ikan segar yang digunakan oleh Karina adalah ikan tuna dan ikan tongkol. Syarat utama adalah kondisi ikan harus segar supaya tidak merubah warna dan rasa dari kuah kaldu yang dihasilkan. “Kalau ikannya nggak segar, nanti kuahnya keruh dan bau amis,” ujar Karina.
Selanjutnya, kuah pindang dicampur dengan bumbu rujak yakni terasi, garam dan sedikit gula yang sudah dihaluskan. Campuran kuah pindang berbumbu tersebut menghasilkan rasa gurih, asam, pedas yang unik. Tidak perlu khawatir, rasa rujak kuah pindang tidak amis, melainkan segar dengan paduan bumbu dan buah.
Apalagi untuk penyuka pedas, kuliner ini bisa menjadi pilihan yang segar dan menggugah selera. Isian rujak kuah pindang cukup lengkap. Ada buah pepaya muda, timun, kedondong, mangga, belimbing, nanas dan bengkoang. “Terasi yang digunakan juga beda. Terasi merah,” katanya.
Untuk memanjakan pelanggan, tempat makan Omah Wasik memberikan tiga pilihan rujak kuah pindang. Rujak kuah pindang original, rujak kuah pindang gula merah dan rujak gula bali yang bikin ketagihan.
Karina mengatakan usaha kulinernya sudah berjalan sejak tahun 2012 lalu hingga kini cita rasa makanan ini tidak berubah hanya tempat penjualan yang berbeda dimana saat ini warming ini berada di Dukuh Kupang Timur dan sebelumnya di Pakis Tirtosari.
Selain itu ia juga menjual beberapa pilihan nasi seperti nasi jinggo, nasi pedas Bali, rujak kuah pindang, sate lilit dan sate bumbu plecing dengan harga terjangkau. Bahkan nasi campur Bali, dijelaskan Karina, ada berbagai item. Mulai dari ayam betutu, ayam sisit atau ayam suwir, sate lilit, lawar kacang panjang, kacang goreng, teri goreng, kulit ayam goreng dan dua sambal yaitu sambal matah dan sambal terasi.
Harga dari makanan yang disajikan cukup beragam, mulai dari Rp 18 ribu hingga 32 ribu. Omah Wasik memiliki karakter yang berbeda dari tempat makan yang lainnya. Cenderung bernuansa vintage, Omah Wasik di desain nyaman dengan barang-barang klasik yang membawa pengunjung seakan di bawa ke masa tempo dulu.
Terlihat dari adanya mesin jahit, radio, televisi lama hingga poster film yang pernah berjaya pada jaman dulu. “Suami suka barang-barang vintage, sambil dekorasi warung barang-barang itu dipajang,” tutupnya.
Baca Juga: Ada Tiga Oknum Pelaku Kekerasan di Shelter?