Tagarsurabaya.com- Belum genap sebulan menunggangi PSSI, Erick Thohir sudah diterpa beragam persoalan sepak bola Tanah Air yang runyam.
Terkini, pria yang juga menjabat Menteri BUMN itu dianggap mengingkari dua janjinya saat kampanye pemilihan Ketua Umum PSSI periode 2023-2027.
Pertama, Erick Thohir berjanji akan melanjutkan kompetisi Liga 2 dan Liga 3 2022/2023 yang terhenti imbas Tragedi Kanjuruhan.
Akan tetapi, janji tersebut tidak bisa dibayar lunas oleh mantan pemilik Inter Milan tersebut.
Nasib Liga 2 dan Liga 3 musim ini dipastikan mandek atau dihentikan di tengah jalan.
Keputusan ini didapat setelah PSSI menggelar sarasehan sepak bola Indonesia di Surabaya, Sabtu (4/3/2023).
Meski menjadi kesepakatan seluruh klub, namun penghapusan Liga 2 dan Liga 3 musim ini tetap menimbulkan pro dan kontra dari pihak ketiga.
Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI) menyayangkan keputusan dihentikannya Liga 2 dan Liga 3 2022/2023.
Mereka menyebut akan ada banyak hal yang terdampak, terkhusus bagi para pemain.
Perasaan senada turut diungkapkan bek klub Liga 2, Bekasi City FC, Hamka Hamzah.
Ia mengaku kecewa tetapi tetap menghormati hasil keputusan sarahsehan sepak bola Indonesia.
“Selesai sudah perjuangan kita untuk kelanjutan Liga 2,” demikian pernyataan Hamka Hamzah di Instagram pribadinya pada Sabtu (4/3/2023).
“PSSI sudah memutuskan untuk memulai Liga 2 baru dengan operator baru.”
“Sekarang waktunya fokus lagi ke tim masing-masing untuk memulai persiapan kompetisi baru nanti. Terima kasih,” tutur dia menambahkan.
“Semua sudah berjuang bersama-sama. Biarlah sejarah mencatat berberapa klub pernah berjuang bersama untuk mencari keadilan (kelanjutan Liga 2, 3).”
Selain melanjutkan Liga 2 dan Liga 3, Erick Thohir juga berjanji ihwal penerapan VAR atau Video Asistant Referee di kompetisi Indonesia ketika kampanye.
Hanya saja, pria berusia 52 tahun itu meluruskan penggunaan VAR dengan jawaban yang mengecewakan penggemar sepak bola.
Ia terang-terangan mengatakan bahwa untuk merealisasikan VAR di Indonesia tidak bisa dilakukan dalam waktu dekat.
Penggunaan VAR Memerlukan Beberapa Hal Yang Harus di Benahi
Menurut Erick, penggunaan VAR memerlukan beberapa hal yang harus dibenahi, salah satunya infrastruktur di stadion.
“Saya jawabnya mungkin mengecewakan, perlu waktu,” kata Erick Minggu (19/2/2023).
“Karena implementasi VAR itu tidak hanya langsung dilakukan di seluruh stadion. Stadionnya juga harus melihat bisa enggak ini dipasang VAR,” ujarnya.
Kegagalan Liga 2 dan Liga 3 ditambah kesulitan memakai VAR pun dianggap sebagian publik sepak bola Indonesia sebagai bentuk pengingkaran janji Erick Thohir.
Meski begitu, apakah kata ‘Ingkar janji’ layak disematkan kepada Ketua Umum PSSI yang baru menjabat 17 hari tersebut.
Di sini, penulis akan sedikit mencoba mengulas kinerja Erick Thohir tanpa merendahkan perjuangan pelaku sepak bola yang terdampak karena keputusannya.
Perlu digarisbawahi, soal penghentian Liga 2 dan Liga 3 telah disepakati bersama di sarahsehan sepak bola.
Sarahsehan adalah kegiatan yang digagas Erick Thohir untuk berdiskusi, memberi masukan dan mencari jalan keluar bersama-sama.
Erick Thohir hanya menampung segala keresahan klub-klub jika kompetisi tetap dilanjutkan atau sebaliknya.
Sehingga disepakati bersama bila kompetisi Liga 2 dan Liga 3 tidak memungkinan digulirkan kembali karena sejumlah pertimbangan.
“Tidak dilanjutkannya Liga 2 itu adalah hasil konsensus dan kesepakatan bersama seluruh peserta klub Liga 2,” kata CEO Karo United, Effendi Syahputra.
“Pak Erick Thohir itu memberikan kita waktu untuk merumuskan apakah lanjut atau tidak, dan diputuskan bersama oleh seluruh peserta untuk tidak melanjutkan, karena memang kondisi waktu yang mepet, kita mau puasa dan lebaran, Liga 1 juga sudah mau habis, musim baru mau mulai, mau ada Piala Dunia (U20) juga,” tutur perwakilan Sriwijaya FC, Hendri Zainuddin.
“Ketua Umum Erick Thohir sudah sangat bijak menyerahkan ke kami sesuai kemampuan klub dan Liga 2 mendatang akan bermain pada hari Jumat, Sabtu, Minggu. Ini tentunya sangat membantu kami,” timpal Herman Sagita, pemilik PSDS Deli Serdang.
Sebagai tindak lanjut atas penghentian Liga 2 dan Liga 3, PSSI menyodorkan konsep yang lebih segar, matang, dan profesional.
Pertama, Erick Thohir akan membentuk tim kerja yang bertuas melakukan kajian terkait operator khusus Liga 2 dan Liga 3.
PSSI akan menyediakan operator kompetisi yang terpisah dari Liga 1, sehingga diharapkan Liga 2 dan Liga 3 tidak dianaktirikan lagi.
Kemudian, Liga 2 juga akan diberikan waktu laga eksklusif yang bisa meningkatkan nilai komersial.
Terakhir, PSSI berencana menggulirkan musim kompetisi baru Liga 2 pada November 2023 hingga Juni 2024.
Sebelum itu, akan digelar lebih dahulu mini turnamen pada periode Juli-September 2023.
Itu menjadi salah satu upaya untuk mengisi kekosongan kompetisi, sehingga para pemain maupun pelatih klub Liga 2 tetap ada pemasukan.
Dalam hal ini, penulis tidak sepenuhnya setuju Erick Thohir disebut telah mengingkari janjinya.
Di sisi lain, penulis juga tak menutup mata jika Erick Thohir memang gagal membuktikan kata-katanya.
Tapi, upaya Ketum PSSI menggelar sarahsehan sepak bola demimenyatukan arah dan tujuan adalah langkah yang tepat dan cerdas.
Penulis tidak bisa membayangkan jika Erick tetap memaksakan egonya dan sebagian pihak yang ingin Liga 2 dilanjutkan tanpa mencerna masalah secara lebih detail dan transparan.
Hal yang dikhawatirkan justru memunculkan masalah-masalah lainnya yang bisa menganggu pekerjaan PSSI-nya Erick Thohir dalam memperbaiki sepak bola Indonesia.
Baca Juga : Wasit Laporkan Selebrasi Liar Arsenal ke FA!