Kue nastar juga memiliki filosofi yang cukup menarik. Nastar adalah singkatan dari “Nanas Tart”, yaitu kue tart yang diisi dengan selai nanas. Berikut adalah beberapa filosofi yang terkait dengan kue nastar:
- Nanas sebagai lambang kerendahan hati Buah nanas adalah buah yang tumbuh rendah di bawah, namun memiliki rasa yang manis dan segar. Hal ini mengajarkan kita untuk selalu rendah hati dan tidak merendahkan orang lain. Meski sederhana, kita bisa memberikan kebaikan dan manfaat kepada orang lain.
- Isi nastar sebagai lambang kebaikan hati Selai nanas yang menjadi isi nastar melambangkan kebaikan hati yang dapat kita berikan kepada orang lain. Dalam kehidupan sehari-hari, kita juga seharusnya bisa memberikan kebaikan hati kepada orang lain tanpa mengharapkan balasan.
- Bentuk nastar sebagai lambang keharmonisan dan kebersamaan Bentuk bulat dan kecil dari nastar melambangkan keharmonisan dan kebersamaan. Kue ini sering dihidangkan saat acara-acara kebersamaan seperti arisan atau acara keluarga. Bentuk kecilnya membuat kita tidak perlu memotong-motong kue dan bisa langsung disantap bersama.
- Proses pembuatan nastar sebagai lambang kesabaran dan ketelitian Pembuatan nastar memerlukan kesabaran dan ketelitian dalam membuat adonan dan mengisi selai nanas ke dalam kue. Proses yang tidak mudah ini mengajarkan kita untuk bersabar dan teliti dalam melakukan setiap pekerjaan.
Dalam kehidupan sehari-hari, filosofi kue nastar bisa dijadikan sebagai inspirasi untuk menjadi pribadi yang rendah hati, penuh kebaikan, dan senantiasa berharmoni dengan orang lain. Selain itu, kita juga bisa belajar untuk bersabar dan teliti dalam setiap pekerjaan yang kita lakukan.