Tagarsurabaya.com – Adi Setio langsung berlari meninggalkan makan siangnya saat melihat ada odong-odong yang tercebur ke sungai. Dia membantu menyelamatkan para penumpang yang jatuh ke sungai yang memisahkan Sidoarjo dan Surabaya itu.
Total ada 14 orang plus satu sopir yang naik odong-odong tersebut. ”Spontan wis mudun semua ke sungai,” kata Adi kemarin (11/9).
Tukang ojek pangkalan itu mengaku saat membantu penyelamatan, dirinya hanya mendengar suara tangisan balita serta teriakan ibu-ibu minta tolong. ”Mayoritas penumpangnya ibu-ibu dan anak-anak,’’ jelas warga Tambak Oso, Sidoarjo, itu.
Dia tak mengetahui kondisi korban. Namun, sebagian penumpang odong-odong itu dibawa ke Puskesmas Gunung Anyar untuk menjalani perawatan. ”Yang pasti kejadiannya sebelum duhur,” imbuh Adi.
Bambang, salah seorang warga yang ikut evakuasi, mengatakan bahwa awalnya odong-odong melaju dari arah barat Jalan H. Anwar Hamzah. Namun, saat melintasi jalan menuju jembatan Politeknik Pelayaran Surabaya, kendaraan itu tiba-tiba oleng. ”Mungkin karena jalannya naik. Odong-odong tidak kuat,” tuturnya.
Bambang sempat membantu menyelamatkan beberapa korban keluar dari sungai tersebut. Menurut dia, insiden odong-odong tercebur di kali itu sudah sering terjadi. Selain karena kondisi jalan bergelombang, kendaraan yang dipakai tidak layak jalan.
”Apalagi kalau papasan, di sini sudah empat kali odong-odong nyungsep di sungai. Satu dievakuasi oleh petugas, sedangkan tiga insiden dievakuasi oleh warga dan pengendara,” ujarnya.
Setelah diangkat dari sungai, kondisi bagian depan odong-odong itu remuk. Penutup pengemudi dan atap penumpang juga ringsek. Ada empat baris tempat duduk di dalam kendaraan roda tiga itu. Panjangnya mencapai 200 cm dan lebar 110 cm.
Jarak antartempat duduk tak lebih dari tiga jengkal jari dan cukup sesak bagi penumpang dewasa. ”Ya, namanya juga musibah. Saya muat 15 orang,” kata pengemudi odong-odong Sukiman saat ditemui di lokasi.
Sukiman berangkat dari Rungkut Kidul, berjalan menuju Tambak Oso sesuai dengan permintaan penumpang. Dia mengaku, pas di tanjakan jembatan Poltek Pelayaran, dari arah timur ada truk. Dia menepikan kendaraannya perlahan. Ternyata, kebablasan. ”Lah malah ambruk ke kiri (sungai),” ujarnya.
Tak ingin disalahkan, Sukiman mengeluhkan kontur jalan yang bergelombang sehingga dirinya tak bisa menguasai kemudi dengan baik. ”Saya beberapa kali lewat sini juga tidak apa-apa,” ujar warga Wonoayu itu.
Sementara itu, Kabid Darlog BPBD Surabaya Buyung Hidayat mengatakan, odong-odong tersebut mengangkut 15 penumpang, termasuk Sukiman. Selepas kejadian, lima orang dilarikan ke Rumah Sakit Islam (RSI) Jemursari.
”Selebihnya dirawat di puskesmas setempat karena hanya mengalami luka ringan,” tutur Buyung. Lima penumpang yang dirujuk ke RSI Jemursari itu mendapatkan perawatan lebih lanjut. Sebab, ada indikasi patah tulang.
Kapolsek Gunung Anyar Iptu Roni Ismullah mengecek TKP. Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Polsek Waru. Sebab, lokasi kejadian berada di wilayah Waru. ”Anggota sempat bantu evakuasi. Kami koordinasikan dengan Polsek Waru,” ujarnya.
Sementara itu, Kanitlantas Polsek Waru AKP Hery Setiyawan menyatakan, pihaknya mendatangi korban yang berada di puskesmas dan rumah sakit. ”Anggota juga sudah ke lokasi mengecek TKP,” ucapnya.
Dari informasi sementara, Hery mengatakan, tidak ada korban meninggal dunia akibat kejadian tersebut. ”Beberapa luka-luka dan banyak anak-anak,’’ jelasnya. Penyelidikan kasus itu akan dilakukan selepas data korban terkumpul.
Sumber : jawapos.com
Baca Juga : Penggemar Trek-Trekan dan Knalpot Brong di Surabaya Bisa Gunakan Sirkuit Balap GBT, Gratis!