Tagarsurabaya.com –Kawasan Gunung Bromo setelah kebakaran hutan dan lahan tampak gersang. Sisa kehitaman rumput dan pohon yang hangus terbakar mewarnai salah satu gunung tercantik itu.
Setelah 2 pekan terbakar, flora seperti rumput malelo, bunga anggrek Tosari, hingga bunga Edelweiss jarang terlihat. Begitu juga fauna langka seperti Lutung dan Elang Jawa.
Ya, 2 minggu Bromo terbakar. Kepala Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Probolinggo Sunaryono menyebutkan kawasan TNBTS sudah mulai terbakar sejak 1 September.
Artinya, sebelum rombongan prewedding menyalakan flare pada 6 September, Bromo sudah mengalami kebakaran. Terutama karena kebakaran yang bermula dari kawasan Lumajang.
Kebakaran yang terjadi sebelum flare prewedding menyulut rumput kering di Bukit Teletubbies itu juga membuat BB-TNBTS sebagai pengelola wisata melakukan buka-tutup kunjungan wisatawan.
“Tidak sepenuhnya 6 orang rombongan prewedding yang disalahkan, karena sebelumnya kebakaran sudah terjadi. Ini pelajaran bagi semua, mulai pengelola, pengunjung wisata, hingga masyarakat Suku Tengger sendiri,” kata Sunaryono, Sabtu (16/9/2023).
Karena itu Sunaryono meminta semua pihak tidak hanya memusatkan kesalahan pada 6 pengunjung yang mau prewedding dengan menyalakan flare atau suar, yang mana satu di antara mereka saat ini telah ditetapkan tersangka.
Lebih jauh Sunaryono menyatakan bahwa keasrian Padang Savana Bukit Teletubbies yang terbakar sudah lebih dulu rusak imbas pengunjung lain yang tidak bertanggung jawab.
“Sebelum kebakaran, Savana itu sudah rusak dan penyebabnya karena digilas atau terlindas mobil para pengunjung. Saling menyalahkan saat ini tidak tepat. Demi kebaikan semua, pemulihan harus segera dilakukan,” pungkasnya.
Sumber : detik.com
Baca Juga : Tiada Perjanjian Diteken Kala Kim Jong Un Bertemu Vladimir Putin