Gresik – Kericuhan terjadi di luar Stadion Gelora Joko Samudro usai Gresik United dikalahkan Deltras FC 1-2 dalam lanjutan Liga 2 musim ini. Polres Gresik menjelaskan kronologi peristiwa tersebut.
Diberitakan detikJatim, kericuhan ini bermula saat sekelompok suporter Gresik ingin melakukan aksi demo kepada manajemen klub. Namun upaya mereka terhalang barikade polisi.
baca juga : Portugal Vs Islandia: Selecao das Quinas Menang 2-0
Pihak berwajib mengambil langkah demikian karena khawatir aksi demo akan mengganggu keamanan, mengingat skuad Deltras FC belum meninggalkan stadion. Di sinilah gesekan terjadi.
Para suporter yang emosi mulai melempar objek keras seperti batu. Berdalih demi menghindari jatuh korban yang banyak, polisi memutuskan menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa.
“Kejadiannya bubaran sepak bola, Gresik kalah sama Deltras 2-1. Kemudian penonton pulang sampai bersih stadion, di parkiran ada beberapa suporter itu kepingin ketemu sama pihak official GU (Gresik United), ingin menanyakan kok bisa kalau arahnya ke situ,” ungkap Kasi Humas Polres Gresik Iptu Wiwit Mariyanto, Minggu (19/11/2023).
“Di situ sudah dipasang pagarnya, dijaga nggak bisa masuk. Akhirnya suporter ini seperti kesetanan, akhirnya melempar batu atau apa. Akhirnya banyak korban berjatuhan, termasuk Pak Kabag Ops kena lempar kepalanya.”
“Terus beberapa anggota Polda kena lempar kepala, di situ tetap bertahan kami. Dengan banyak suporter itu, kita tidak bisa mempertahankan situasi. Kalau dipertahankan banyak korban, akhirnya diambil lah tindakan tadi. Tindakan terukur, di luar stadion tadi,” ungkap Wiwit.
Media Officer Gresik United Deni Ali Setiono menyebut kericuhan hanya terjadi di luar stadion seusai laga. “Kalau pertandingannya aman-aman saja sampai 90 menit. Nggak ada masalah,” katanya saat dihubungi.
(adp/bay)
sumber : sport.detik.com