Tagarsurabaya.com – Alternatif tujuan wisata di Surabaya makin variatif. Salah satunya adalah Wisata Jalan Tunjungan atau dikenal juga Mlaku-mlaku nang Tunjungan.

Konsepnya menarik, yaitu jalur pedestrian di sepanjang Jalan Tunjungan digunakan untuk pejalan kaki yang ingin bersantai, berswafoto, dan berburu street food. Banyak pedagang jajanan dan minuman yang difasilitasi stan untuk menggelar dagangan. Selain itu, banyak juga resto dan kedai makanan di sepanjang jalan tersebut.

Jenis kulinernya juga macam-macam. Mulai dari makanan Korea, Jepang, Jawa, Makassar, dan sebagainya, semua ada disini. Harganya juga beragam. Berdasar pantauan JawaPos.com, pengunjung bisa berburu kuliner mulai sekitar Rp 5 ribu.

JawaPos.com pelesiran ke Jalan Tunjungan saat Sabtu malam. Suasananya sangat ramai. Jam buka mulai petang hingga jelang tengah malam sehingga para pengunjung tidak kepanasan.

Sepanjang Jalan Tunjungan juga tidak diberlakukan penutupan. Para pengendara kendaraan bermotor dan angkutan umum tetap bisa melintas. Hanya saja terjadi kemacetan karena banyak warga yang menyeberang dari jalur pedestrian sisi barat ke timur, begitu juga sebaliknya.

Dengan banyaknya stan dan resto makanan, jalur pedestrian yang digunakan jalan-jalan serta berswafoto, dan kendaraan bermotor yang tetap bisa melintas di jalan utama, Jalan Tunjungan menjadi seperti Jalan Malioboro di Jogjakarta.

Area Mlaku-mlaku nang Tunjungan dimulai dari Gedung Siola hingga sekitar Hotel Majapahit. Untuk jalur pedestrian sisi timur, kebanyakan diisi stan jajanan dan minuman. Apalagi masuk ke Jalan Genteng Besar, akan dijumpai lebih banyak stan jajanan dan warung-warung seafood.

Sementara itu, untuk resto dan kedai makanan lebih banyak berada di jalur pedestrian sisi barat. Pengunjung juga tidak perlu khawatir saat menyeberang karena dibantu jajaran kepolisian sehingga lebih aman dan tertib.

Untuk area parkir, tidak perlu bingung karena pengunjung dapat menemukan banyak titik parkir di sepanjang jalan itu. Untuk parkir yang lebih luas berada di seberang Gedung Siola dan Jalan Genteng Besar. Tarifnya mulai Rp 3 ribu sampai Rp 5 ribu

Yang perlu diperhatikan Jalan Tunjungan berlaku satu arah. Pengunjung bisa masuk lewat Jalan Praban, Genteng Kali, dan Gemblongan.

Sumber : jawapos.com

Baca Juga : Volume Sampah Harian di Surabaya 60 Persen Didominasi Organik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *