Tagarsurabaya.com – Harga cabai rawit di Jawa Timur (Jatim) mulai mengalami kenaikan. Meski kenaikannya tidak terlalu signifikan, namun meningkatnya harga komoditas ini disebabkan oleh banyaknya permintaan.

Wakil Ketua Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia (AACI) Jatim Nanang Triatmoko mengatakan, kenaikan harga cabai rawit di pasaran hanya Rp 3.000. Menurutnya, harga cabai rawit dari petani Rp 27.000. “Jadi kenaikan ini disebabkan banyaknya permintaan. Karena sebulan terakhir ini banyak sekali acara hajatan yang membutuhkan bahan cabai rawit pada masakan,” katanya kepada Radar Surabaya, Rabu (2/8).

Meski demikian, menurutnya kenaikan harga tersebut membawa untung banyak bagi petani. Nanang mengaku banyak tanaman cabai rawit petani yang terkena virus gemini. “Kalau sudah terkena virus ini maka daun dan batangnya menguning. Kalau sudah demikian maka pertumbuhannya terganggu. Memang tetap berbuah tapi hasilnya tidak maksimal. Nah ini membuat petani tidak untung bahkan merugi,” katanya.

Nanang mengaku kenaikan harga cabai ini tidak akan lama. Pasalnya tidak lama lagi sejumlah daerah penghasil cabai Jatim akan panen raya. “Untuk stok masih cukup,” ujarnya.

Saat ditanya terkait dampak El Nino atau kekeringan, Nanang mengaku hal tersebut tidak terlalu berpengaruh. Hal ini disebabkan lahan petani sudah memiliki sumur bor. “Pengaruhnya hanya pada virus  saja. Jadi tiba-tiba tanaman cabai menguning,” terangnya.

Berdasarkan Sistem Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo) yang dikelola Pemerintah Provinsi Jawa Timur, informasi harga rata-rata untuk komoditas cabai rawit per kg di Jatim per Rabu (2/8), Rp 34.553 per kg. Harga rata-rata tertinggi di Kabupaten Pasuruan Rp 40.666 dan harga rata-rata terendah di Kabupaten Situbondo Rp 27.000.

Kenaikan harga juga dijumpai di sejumlah pasar besar di Surabaya. Untuk Pasar Genteng, Pucanganom dan Tambahrejo, harga komoditas ini mencapai Rp 35.000. Kemudian Pasar Keputran Rp 34.000, Pasar Soponyono Rp 36.000 dan Pasar Wonokromo Rp 32.000.

Sumber : radarsurabaya.jawapos.com

Baca Juga : Gubernur Khofifah Optimistis UMKM Berbasis Pesantren Naik Kelas dan Jangkau Pasar Lebih Luas

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *